Selasa, 17 Juli 2018

Mendengar dan Berpikir Pangkal Selamat


Beberapa hari yang lalu kami melakukan pertemuan di rumah salah sutu guru besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ing. Misri Ghozan, M.Tech. Sosok akademisi yang berusaha memegang teguh  agamanya dan memiliki komitmen kuat untuk berkontribusi dalam dunia keilmuan dan masyarakat.

Kemampuan mendengar dan berpikir adalah dua hal yang perlu dimiliki seseorang dalam dunia pendidikan. faktanya, banyak yang hanya mendengar tapi tidak memikirkan apa yang ia dengar. Berpikir tanpa mendengarkan terlebih dahulu. Apalagi jarang mendengarkan hal-hal baik dan jarang berpikir. Hampir dipastikan hidupnya penuh kenestapaan.

Allah menggambarkan penyebab orang masuk neraka adalah karena dahulu mereka tidak/ jarang mendengarkan atau memikirkan peringatan yang ada. Penyesalan mereka digambarkan oleh Allah dalam Qur’an surah Al-Mulk ayat 10:

“ Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".

Di zaman informasi seperti saat ini seringkali kita mengalami distorsi informasi. Kemampuan memilah dan memilih informasi adalah sebuah keharusan agar kita tidak mendapatkan informasi yang salah (baca: hoak), informasi yang tidak mendatangkan manfaat bagi pengembangan skill, bagi kualitas hidup kita di dunia dan akhirat.

Baca juga: Berita Hoax, Literasi Informasi dan Media dalam Perspektif Islam

Saya meyakini kualitas kehidupan seseorang sangat ditentukan dengan apa yang mereka baca, dengar, pikirkan, dan lakukan. Baca: Bagaimana Mengubah Kualitas Hidup Anda di Masa Depan.

Senin, 09 Juli 2018

Energi Stagnan Terkait Dengan Penyakit


 Oleh: Dr. Meity Elvina, M.Ked, SpOG, PGCert  (Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi (Cliniciant & Scientist)

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memahami mekanisme seluler dan molekuler yang mendasari efek biologis medan elektromagnetik disajikan sebagai Energi.

Energi sangat penting untuk semua yang terjadi di alam semesta kita. Itu muncul dalam berbagai bentuk dan bertanggung jawab untuk mempertahankan kehidupan di planet kita. Program ini dimulai dengan eksplorasi energi potensial dan kinetik dan bergerak. Dalam diskusi sains tentang bentuk-bentuk utama energi; energi bisa dibagi Energi mekanik, energi panas, energi kimia, energi radiasi, energi listrik, energi suara, dan energi nuklir.

Energi adalah hukum alam. Energi perlu mengalir seperti sungai yang mengalir ke lautan. Ketika Anda memblokir aliran alami dari sungai itu menjadi stagnan dan mati. Ikan mati dan nyamuk tumbuh subur. Sungai kehilangan fungsinya. Maka tidak jauh berbeda dengan sungai. Berbagai bentuk energi adalah bagian dari siklus energi kosmik alami.

Ketika terjadi pemblokir aliran energi dalam tubuh kita, aliran energi  menjadi stagnan dan terjadilah penyakit. Faktanya, penyumbatan aliran energi inilah yang menyebabkan sebagian besar penyakit.

Stres, Trauma, Represi, Peradangan sel bertanggung jawab sbg penghambat aliran energi. Stres terjadi ketika kita hampir selalu berada dalam keadaan "Fight" . Ini ditandai sebagai hiper-waspada dan tidak dapat santai serta relax.

Trauma terjadi ketika sejumlah besar energi masuk ke dalam tubuh kita dalam waktu singkat. Tekanan ini terjadi ketika kita menahan perasaan mendalam. Sama seperti menahan air sungai, kita menggunakan waduk-untuk menahan alirannya dengan beton beton kuat dan keras sebagai pertahanan.

Bersama-sama atau secara terpisah, ketiga kekuatan ini membantu menciptakan stagnasi energi di dalamnya tubuh kita. Di mana energi yang terkumpul paling dikenal sebagai kista energi. Kista energi ini adalah bola energi beku yang mulai berada di jaringan tubuh.
Sama seperti spons yang menyerap air. Maka bola beku energi ini membentuk energi stagnan.

Ketika energi stagnant dalam pola tertentu terkumpul maka perubahan fisiologis
mulai terjadi di dalam tubuh. Sel mulai berubah. Aliran energi berkurang. Aliran darah dan vaskularisasi berubah. Otot menjadi pendek dan mengeras. Sendi kaku dari pegangan ini. Jaringan ikat mulai kaku bersama dalam suatu proses yang disebut Hidrogen Bonding. Tubuh dalam penurunan fungsinya.