Beberapa hari yang
lalu kami melakukan pertemuan di rumah salah sutu guru besar Universitas
Indonesia, Prof. Dr. Ing. Misri Ghozan, M.Tech. Sosok akademisi yang berusaha
memegang teguh agamanya dan memiliki
komitmen kuat untuk berkontribusi dalam dunia keilmuan dan masyarakat.
Kemampuan mendengar
dan berpikir adalah dua hal yang perlu dimiliki seseorang dalam dunia
pendidikan. faktanya, banyak yang hanya mendengar tapi tidak memikirkan apa
yang ia dengar. Berpikir tanpa mendengarkan terlebih dahulu. Apalagi jarang mendengarkan hal-hal baik dan jarang berpikir. Hampir dipastikan hidupnya penuh
kenestapaan.
Allah menggambarkan
penyebab orang masuk neraka adalah karena dahulu mereka tidak/ jarang
mendengarkan atau memikirkan peringatan yang ada. Penyesalan mereka digambarkan
oleh Allah dalam Qur’an surah Al-Mulk ayat 10:
“ Dan mereka
berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu)
niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala".
Di zaman informasi
seperti saat ini seringkali kita mengalami distorsi informasi. Kemampuan memilah
dan memilih informasi adalah sebuah keharusan agar kita tidak mendapatkan
informasi yang salah (baca: hoak), informasi yang tidak mendatangkan manfaat
bagi pengembangan skill, bagi kualitas hidup kita di dunia dan akhirat.
Baca juga: Berita Hoax, Literasi Informasi dan Media dalam Perspektif Islam
Baca juga: Berita Hoax, Literasi Informasi dan Media dalam Perspektif Islam
Saya meyakini
kualitas kehidupan seseorang sangat ditentukan dengan apa yang mereka baca,
dengar, pikirkan, dan lakukan. Baca: Bagaimana Mengubah Kualitas Hidup Anda di Masa Depan.