Senin, 25 Januari 2016

Tawakkal Seekor Semut


Sumber Gambar : www.flickr.com

Hidup terkadang penuh ketidakpastian. Jika kita hanya mengandalkan logika dan pikiran kita dalam hidup tentu banyak hal yang tidak masuk akal. apa yang diperlukan selain kerja keras dan usaha tanpa henti? Jika dulu saya pernah membahas tentang tawakal seekor cicak, sekarang kita akan mengambil pelajaran dari seekor semut.

Dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib dalam barisan, dan ketika mereka sampai di lembah, seekor semut berbincang dengan semut lainnya, “hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”( Qs An-Naml 27:17-18)

Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman bertanya kepada seekor semut, “Wahai semut! Berapa banyak engkau peroleh rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun?”

“Sebesar biji gandum,” jawabnya.

Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebagian biji gandum itu.

“Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.

“Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah,” jawab si semut. 

“Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin Dia tidak akan melupakanku. Dan ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya hingga aku akan memakan  sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Maka dari itu, aku harus tinggalkan sebagian biji gandum sebagai bekal tahun berikutnya.”

Subhanallah seekor semut saja yakin akan jaminan rizqi dari Allah Subhanahu Wata'ala, jika bertawakkal kepada-Nya, bagaimana dengan kita? 

Ibnu Athaillah berkata dalam kitab hikamnya;"Jangan pernah risau dengan apa yang telah dijamin oleh Allah (rizqi),Tapi risaulah engkau jika lalai dengan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan-Nya".

Adakah yang lebih hebat dan jaminan yang lebih pasti daripada Jaminan Alloh Subhanahu Wata’ala?

Bagaimana dengan Anda? 

Waullohu 'Alam

Bengkulu, 14 Rabiul Akhir 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.