Senin, 11 Januari 2016

Jangan Takut Berjalan Lambat


Ekspedisi Pendakian Gunung Dempo 3159 MDPL Sumsel

Pekerjaan yang paling sulit dilakukan kebanyakan orang adalah memulai. terkadang setelah memulaipun, yang tidak kalah sulit adalah menyelesaikan apa yang telah kita mulai. Apakah Anda pernah merasakan berat sekali memulai sesuatu yang Anda anggap baik? Memulai ide yang terlintas atau telah lama anda miliki untuk segera dieksekusi melalui tindakan konkrit? Apa yang menghalangi kita untuk bertindak?

Penyair dan novelis jerman, Johann Wolfgang Von Goethe, pernah berkata,”Berpikir itu mudah, bertindak itu sulit, dan menerapkan pikiran menjadi tindakan itulah hal yang paling sulit di dunia”. Mungkin inilah penyebab begitu sedikit orang yang melanjutkan dan melangkah pada tindakan.

Fenomena pendidikan di negeri ini, adalah semua orang berbondong-bondong ingin Bersekolah tinggi-tinggi, membuat kita menjadi pribadi pembelajar agar memperoleh pengetahuan. Tetapi belum tentu memiliki ide. Mengapa? Terkadang kita tidak berani membuat teori baru, atau sekedar mencari pendekatan baru melalu ide yang kita miliki. Karena kebanyakan orang terbiasa dengan yang lama dan takut mencoba hal-hal baru.
Napoleon Hill pernah berkata, “Pikiran adalah benda”. Tapi pikiran biasa tidak akan sanggup membawa kita kemana-mana. Setiap orang mungkin punya pikiran, tetapi sedikit yang punya ide. Ide adalah pikiran yang mempunyai arah dan tujuan. 

Contoh sederhana, ketika saya kuliah kebanyakan orang belajar untuk mencari nilai, tetapi saya berpikir bagaimana menjadikan bahasa sebagai alat perjuangan, memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang banyak, di setiap kota dan desa yang tidak bisa saya jangkau. Sehingga kita selalu berfokus bagaimana kita bisa memberikan kontribusi atau manfaat kepada banyak orang. Lahirlah buku “Setiap Orang Berhak Sukses” Akhirnya peluang dan uang datang dengan sendirinya, yang pasti sebagai tabungan untuk pulang ke Akhirat. 

Saya juga memahami awalnya begitu sulit untuk konsisten menghasilkan sebuah karya. Menerjemahkan ide di kepala yang hampir meledak untuk dituliskan. Tetapi jika kita sudah membiasakan diri untuk memulai dan bertindak maka hal itu akan menjadi mudah. 

Kenapa hanya sedikit orang yang melanjutkan tujuannya hingga tuntas?

Menurut Gregg harris, dua per tiga dari orang yang diteliti (67 dari 100) menetapkan sasaran bagi diri mereka sendiri, tetapi dari 67 orang itu hanya 10 orang yang membuat rencana yang realitstis untuk mencapai sasaran mereka. Dan dari 10 orang itu hanya dua orang yang terus melanjutkan dan benar-benar mewujudkan rencana mereka.

Dalam Hadis Shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi saw menyatakan bahwa nanti pada hari kiamat, Nabi Adam AS akan dipanggil oleh Allah SWT. Beliau diperintahkan oleh Allah untuk memisahkan anak-cucunya, mana yang akan masuk surga dan mana yang akan masuk neraka. "Ternyata," kata Nabi saw selanjutnya, "Dari seribu anak-cucu Adam, 999 (sembila ratus sembilan puluh sembilan) masuk neraka, dan 1 (satu) masuk surga".

Lagi-lagi semua ini menjawab kenapa hanya sedikit jumlah orang-orang yang sukses dalam hidup. Karena sedikit yang memiliki tujuan yang jelas dan sedikit pula yang konsisten bertindak meraih tujuannya.
Apa kiat agar kita bertindak mencapai sasaran yang telah kita buat?

Anda pernah lihat iklan nike? Ya Do it. Mulai saja. Terkadang kita berpikir terlalu rumit sehingga menunda tindakan. Padahal ketika kita segera memulai, maka kita akan segera mendapatkan learning experience (Pengalaman belajar). yuk, mulai sekarang segera bertindak dan berhentilah untuk menjadi sempurna dulu baru memulai. 

Anda tidak harus menjadi sempurna. Yang perlu Anda lakukan adalah bagaimana setiap hari Anda membuat sebuah kemajuan menuju goal Anda. Seperti yang dikatakan pepatah China, “Jangan takut berjalan lambat, hanya takutlah jika Anda berhenti Total”.

Apakah Tindakan Anda hari ini sudah sesuai dengan Goal Anda?

Bengkulu, 30 Rabiul Awal 1437 H
Salam Sukses Penuh Keberkahan


1 komentar:

  1. Terima Kasih, Sangat Mencerahkan bagi saya pribadi.

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.