Dengan Nama
Alloh yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Apakah Anda
pernah mencintai? Siapa yang Anda pilih? Manusia pada dasarnya mencari
kesempurnaan bukan? Apa yang Anda lakukan ketika berhasil menemukannya? Tentu Anda
akan melakukan segala sesuatu yang bisa membuatnya senang. Tetapi jika kita
mencarinya di manusia, pasti akan ada kekurangan dan kelemahan, karena itulah
salah satu hakekat manusia. Oleh karena itu, Alloh swt yang Maha Sempurna itu,
Maha Pengasih, Maha Penyanyang, Maha Pemberi Rezeki, Maha Pandai, Maha Sabar,
dan Maha Segalanya.
Bagaimana Pendapat
Anda, apakah Alloh swt yang Maha Segalanya itu pantas kita prioritaskan dalam
hidup? Pantaskah Dia yang Maha Sempurna itu kita acuhkan? Tentu inilah puncak dari segala cinta. Ketika kita mencintai-Nya, tentu
kita akan melakukan apapun yang ia perintahkan. Karena dibalik semua perintah
ada manfaat yang besar bagi kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Begitu juga
dengan larangan-Nya, pasti mendatangkan bahaya bagi kehidupan kita.
Sorang
muslim sejati mengharapkan ridho Alloh swt dalam semua amal perbuatanya. Cita-citanya
adalah meraih ridho Alloh swt dalam setiap langkah dan setiap amalnya, bukan
keridhoan manusia, bahkan terkadang ia mesti menjadi sasaran kemarahan orang
lain demi mendapat ridho Alloh swt. semua ini dalam rangka mengamalkan sabda
Rosululloh saw :
“Barangsiapa
yang mencari keridhoan Alloh swt dengan kemurkaan manusia, Alloh swt
mencukupinya dari bantuan manusia, dan barangsiapa yang mencari ridho manusia
dengan kemuraan Alloh swt, maka Alloh swt menyerahannya kepada manusia” (HR.
Tirmidzi)
Oleh karena
itu, ia menimbang amal-amalnya dengan Keridhoan Alloh swt. maka amal apa pun
yang sesuai dengan keridhoan Alloh ia terima dan segera ia amalkan. Karena seoran
muslim memiliki perinsip “Kami dengar, kami taat” Namun apabila tidak sesuai,
segera ia tinggalkan. Dengan sikap inilah standar hidup seorang muslim menjadi
benar dan akan nampak jelas di depan matanya rambu-rambu jalan yang benar dan
lurus, sehingga ia tidak terjatuh pada pertentangan yang lucu dan mengundang
tawa, seperti keadaan seorang yang taat kepada
Alloh swt dalam suatu kondisi dan bermaksiat kepada-Nya dalam kondisi
lain, atau menghalalkan sesuatu selama satu tahun dan mengharamkannya dalam
satu tahun lainnya, sebab tidak akan terjadi pertentangan manakala dasar
pijakannya benar, jalannya lurus, dan ukurannya tetap.
Hari ini
kita melihat sebuah kondisi yang sangat memilukan, umat islam masih jauh dari
ajaran agamanya. Orang-orang yang Anda lihat di masjid mendirikan sholat dengan
khusyuk, kemudian Anda melihat mereka di pasar bertransaksi dengan riba, atau
melihat mereka di rumah, di jalan, di madrasah, atau di tempat ramai lainnya
tidak menegakkan syariat Alloh swt atas diri mereka, istri, anak-anak, dan
orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab mereka.
Kita (Umat Islam) kebanyakan sebenarnya sedang
mengidap kekurangan dan kerancuan dalam pemahaman terhadap persepsi yang benar
bagi agama yang sempurna ini, dimana kebenaran persepsi ini akan membawa
seorang muslim dalam semua amalnya kepada kebenaran hakiki, yaitu keridhoan
Alloh swt. ia menimbang semua persoalan dengan timbangan keridhoaan-Nya. Sebab (Kesalahan
persepsi tersebut) akan menampakkan seseorang menjadi setengah muslim, bisa
jadi keislamannya, sebatas nama, dan realita dualisme kepribadian, dan ini
termasuk musibah terbesar yang menimpa umat islam di masa sekarang.
Jika Alloh
swt tujuan kita, keridhoanya yang kita harapkan, kenapa kita dikerdilkan dengan
tantangan-tantangan kecil yang menghadang. Semoga Keridhoan Alloh SWT tetap
menjadi obsesi utama kita selama hidup. Karena bahagia itu adalah tetap taat
kepada Alloh sepanjang usia yang dipercayakan-Nya kepada kita.
Bengkulu, 10 Safar 1437 H
Sahabatmu
Rio Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.