Ketahuilah, bahwa harta yang ada pada seseorang itu ada tiga,
yaitu, apa yang ia makan kemudian habis, apa yang ia pakai kemudian usang, dan
apa yang ia infakkan kemudian ia mendapatkan pahala. Sedangkan apa yang selain
itu, akan hilang dan ia tinggalkan untuk ahli warisnya. (HR. Muslim)
Sungguh sangat merugi, jika seorang hamba menumpuk dan meraih kekayaan dengan bekerja keras diwaktu siang dan malam, akan tetapi ia tidak memperoleh manfaat sedikitpun diakherat. Saat orang-orang memperolah pahala infaknya. Tangannya hampa tanpa pahala sedikitpun. Ia lalai, terbuai, terpikat dengan indah dan manisnya harta benda miliknya sehingga tangannya terbelenggu dantertahan untuk berinfaq.
Janganlah engkau takut menginfaqkan hartamu karena kemiskinan akan menimpamu, janganlah engkau khawatir mendermakan hartamu karena kefakiran akan menyelimuti kehidupanmu. Sungguh, harta yang engkau infakkan atau yang engkau sedekahkan, niscaya tidak akan berkurang. “harta itutidak akan berkurang karena disedekahkan.” (HR. Muslim).
Ingatlah dan renungkanlah kisah Aisyah radhialluhu'anha suatu sore disaat Aisyah radhialluhu'anha sedang berpuasa, ia hanya memiliki dua buah roti untuk berbuka, kemudian datanglah seorang pengemis, lalu ia memerintahkan kepada pembantunya untuk memberikan pengemis itu satu buah roti. Kemudian datanglah pengemis lainnya, lalu ia memerintahkan pembantunya untuk memberikan satu roti lagi, akan tetapi ia enggan, akhirnya ia sendiri yang memberikannya. Pada waktu sore harinya, tiba-tiba ada seoang budak utusan keluarga Fulan yang membawa kambing bakar yang diatasnya ada roti.
Subhannallah… alangkah menakjubkan bukan? Lantas kenapa mesti ragu untuk berinfak?
Semangat pagi dan dhuhaa yuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.