Suatu siang, di msjd Nabawi, Madinah
Munawwarah. Tidak seperti biasanya, Rasulullah shalaullahu ‘alaihi wassalam
tampak kehilangan sesuatu. Sorot matanya melihat ke sudut-sudut masjid. Ia
mencari sosok yang biasa ia lihat ada di masjidnya. Rasul shalaullahu ‘alaihi
wassalam lantas bertanya kepada para sahabatnya, perihal perempuan tua yang
biasa membersihkan masjid.
Para sahabat tampak heran dengan
pertanyaan Rasul shalaullahu ‘alaihi wassalam Mereka tidak mengira sosok
nenek tua itu mendapat perhatian besar dari Rasulullah shalaullahu ‘alaihi
wassalam. Para sahabat lalu menyampaikan bahwa, perempuan itu telah
meninggal dunia.
Rasul shalaullahu ‘alaihi wassalam,
sang teladan, gusar dan bertanya heran kepada para sahabat, "Kenapa kalian
tdk mengabariku"?
Para sahabat menjelaskan, "Dia
meninggal di malam hari dan kami tidak ingin mengganggu engkau".
Seperti tersentak Rasulullah shalaullahu
‘alaihi wassalam mendengar berita duka itu. Jiwanya yang halus dan
penyayang begitu tersentuh saat menerima berita bahwa, sosok permpuan tua yang
biasa dijumpainya, kini telah menghadap Allah subhanahu wata’ala, tanpa
sepengetahuannya. Rasul shalaullahu ‘alaihi wassalam segera meminta para
sahabatnya, "Tunjukkan kepadaku kuburannya".
Siang itu, para sahabat bersama
Rasulullah shalaullahu ‘alaihi wassalam pergi ke sebuah makam tempat perempuan
tua itu disemayamkan, baru tadi malam. Rasulullah shalaullahu ‘alaihi
wassalam lalu menshalatinya dan berdo'a untuknya (Shahih Bukhari dan
Muslim).
Tanah dan pepasir makam permpuan tua
itu menjadi saksi betapa kepedulian Rasulullah shalaullahu ‘alaihi wassalam
terhadap sebuah jasa yang dianggap kecil oleh orang lain. Perhatian besar
seorang utusan Allah subhanahu wata’ala, kepada jasa yang dianggap sepele oleh
orang lain.