Jumat, 12 Juni 2015

Diperjalankan




Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Nikmat Alloh selalu mengucur deras dalam kehidupan manusia. Puncak nikmat yang paling berharga adalah nimat mengenal-Nya. Segala puji hanyalah bagi-Nya, kita memujinya dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit, Segala puji dan syukur hendaknya selalu kita tujukan kepada-Nya dikala kita sehat maupun sakit. Selalu mengingat dan memuji-Nya adalah tanda cinta.

Apakah Anda suka melakukan perjalanan? Apakah Anda memiliki cita-cita untuk mengelilingi dunia? Melakukan perjalanan sambil bertafakkur, mengambil inspirasi, belajar dari orang lain, meluaskan cakrawala berpikir dan saya semakin yakin dengan tanda-tanda kebesaran Alloh swt.

Saya ingin berbagai betapa nikmatnya jika kita menjadi hamba-Nya. Kenapa? Sahabat ada banyak hal dalam hidup ini yang tidak bisa kau nikmati dengan mata dan telingamu, tapi Anda harus merasakannya langsung dengan hatimu.

Percaya diri itu baik untuk dimiliki oleh seseorang. Tapi terlalu percaya diri itu kurang baik, karena ada banyak hal yang tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita. ketidaktahuan kita tentang beberapa hal yang berada di luar kendali kita itu bukan kelemahan tapi bisa kita jadikan kekuatan.  Tapi, jika kata “TERLALU” kita gunakan untuk percaya kepada Alloh (terlalu percaya kepada Alloh) maka itu sangat baik.


Apapun profesi, jabatan Anda sekarang, gelar yang Anda sandang, latar belakang pendidikan Anda, tidak ada gelar yang lebih tinggi, mulia, dan berharga dibanding dengan “Hamba Alloh”. Mari kita renungkan satu ayat di bawah ini :

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(Q.S. Al-Israa : 1)

Alloh swt membuka kalimat subhana (Maha Suci Alloh). Karena pristiwa yang akan Anda dengar selanjutnya mungkin kedengaran sesuatu yang luar biasa atau tidak masuk akal (padahal akalnya saja belum masuk). Kita harus membuang semua persangka negatif dan anggapan yang tidak baik tentang Alloh. Sesuatu yang tidak mungkin bagi orang lain dan bagi Anda, itu tidak berlaku bagi Alloh. Alloh dengan kuasanya Maha Berkehendak, jika Dia berkata Kun Fa Yakun (Jadilah, Maka jadilah).

Pristiwa apa yang luar biasa? Alloh memperjalankan hamba-Nya dari masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Coba perhatikan, Alloh menggunakan kata “Hamba-Nya”, bukan menyebut nama Muhammad saw atau rosul-Nya, tapi memang demikianlah bahwa menjadi Hamba-Nya adalah status yang paling tinggi di muka bumi. Oleh karena itu, Sahabat apapun yang Anda alami, rasakan, lihat, dan dengar tentang Anda dari orang lain, tentang Anda dari diri Anda sendiri. Jadilahh Hamba-Nya. Maka Anda pasti mulia.

Membaca ayat di atas, selalu menarik bagi saya, jika saya merenung perjalanan hidup saya beberapa tahun belakang ini maka Alloh telah banyak memberikan, memperlihatkan Tanda-Tanda kebesaran-Nya kepada saya dan mungkin juga Anda merasakannnya. Alloh perjalankan Saya dari satu kota ke kota lain,  dipertemukan dengan orang-orang hebat, sehingga dengan izin-Nya saya bisa menginjakkan kaki di tanah-tanah yang belum pernah saya kunjungi.

Apapun yang terjadi, Alloh dulu, Alloh lagi, dan Alloh terus. Yang terpenting jadilah Hamba-Nya maka hidup Anda akan diperjalankan.

Menjelang Fajar, Sawunggaling, Bandung, 24 Syaban 1436 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.