Senin, 08 Desember 2014

RUMAH PERUBAHAN



Dari ribuan tahun sejarah keunggulan manusia, apa yang bisa kita lihat? Apa yang bisa kita pelajari untuk membentuk masa depan yang unggul?

Akan tetapi, kelihatannya kita cenderung jarang belajar untuk mengambil pelajaran dari masa lalu yang begitu panjang dan pengalaman yang berlimpah dan sangat berharga, sebuah kondisi yang sangat ironi saat ini adalah kebanyakan manusia masih hidup dalam keterbelakangan. Kemisikinan ada dimana-mana. Orang mati karena kelaparan. Banyak pemimpin yang bingung memecahkan permasalahannya.

Penyakit Miskin Mental Yang Harus Dibuang


 Banyak orang yang mengeluhkan kehidupannya tidak bahagia karena tidak memiliki pendidikan yang tinggi, ada juga mengeluh karena alasan lingkungan tidak mendukung, orang tua, teman, guru, dll. Apa sebenarnya yang salah? Lingkungan kita atau diri kita yang sesungguhnya mengidap Penyakit Miskin Mental?

Seseorang yang memiliki sikap “kaya mental” setiap kali menghadapi situasi sulit dan tampak tak mungkin, tidak akan menyerah. Sebaliknya, mereka yang memiliki sikap “mental miskin, saat menghadapi situasi yang mudah pun, akan melihatnya teramat sulit.

Sebenarnya orang yang memiliki sikap kaya mental pun berhadapan dengan situasi untuk menyerah, tetapi mereka menolak menyerah. Sikap miskin mental seperti apa yang paling umum mereka hindari? Seorang kolumnis Majalah Forbes, Cheryl Snapp Conner dalam Andri Wongso, mengumpulkan 13 prinsip sikap miskin mental yang dihindari orang sukses.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Perubahan Adalah Keniscayaan

Perubahan
Banyak orang mengambil sikap untuk mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama, perilaku dan pola berfikir yang sama, serta cara pandang yang lama. Mereka enggan berubah karena sudah merasa nikmat. 

Bisa diibaratkan seperti manusia gua yang sudah terbiasa dengan lingkungan gelap, lembab dan pengap, tidak mau hidup di bawah mentari meski sebetulnya itu menyehatkan. Yang Paling Besar Dapat Merubah Diri Kita Adalah Diri Kita Sendiri “  Sedangkan sebagian orang lagi tidak mau berubah karena takut menghadapi lingkungan. 

Mereka tidak mau berbeda dan tidak mau memperbaiki apapun, termasuk diri mereka sendiri. Selamanya mereka hidup dalam bayang-bayang ketakutan untuk berubah meski sebenarnya mereka merasa ada sesuatu yang salah dengan pola hidup mereka selama ini.  

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menuju perubahan dalam menghadapi kehidupan dan pendidikan:

1.      Membangun kepekaan diri sehingga muncul kesadaran (awareness) terhadap diri sendiri dan lingkungan

               Manusia, siapapun termasuk mahasiswa, tidak akan pernah bisa mengalami metamorfosa atau perubahan, jika tidak menjadi insan yang peka terhadap sistem mereka. Kesadaran awal yang harus dimiliki manusia adalah mengenai visi dan misi hidup; darimana saya berasal? untuk apa saya hidup? Kemana saya akan kembali? Tiga persoalan besar ini bila terjawab dengan benar akan menguak jawaban-jawaban atas persoalan cabang lainnya. Karena semua permasalahan hidup yang lain di tentukan oleh visi dan misi hidup. Jika tiga persoalan itu terjawab maka akan terbentuklah kedewasaan berpikir dan bersikap.

Kamis, 28 Agustus 2014

Menenun Pakaian Takwa di Bulan Ramadhan

Menenun Pakaian Takwa
Alhamdulillah atas nikmat yang Alloh anugrahkan yang tidak terhitung nikmatnya, dan jika kita ingin menghitungnya tidak akan bisa. Bulan Ramadhan tidak terasa sudah lebih satu bulan berlalu. Banyak kenangan indah yang selalu hadir di pikiran dan perasaan saya. Kerinduan itu hingga kini masih terbayang.

Kegiatan keagamaan sangat semarak, mulai dari televisi, media cetak, masjid, mushola, dan berbagai tempat lainnya dihiasi dengan suasana ramadhan. begitu banyak hikmah dan ilmu yang kita dapat dari tausiah para ustadz, para ulama, tentang iman, islam, dan kehidupan.

ANTARA SUKSES DAN BAHAGIA

Sukses dan Bahagia
jika manusia ditanya, kenapa sekolah? 
"supaya pintar"
setelah Pintar?
"menjadi orang sukses"
setelah sukses?
"Punya Keluarga (Menikah)"
setelah itu?
"Punya Anak"
setelah itu?
"melihat anak saya sukses"
terus?
.......................
"Aku ingin Bahagia dalam Hidup".

itulah harapan terakhir dari setiap tujuan yang telah kita tetapkan yaitu menjadi pribadi yang bahagia. akan tetapi kita sering kali tertipu dengan Bahagia yang kita cari ternyata adalah kebahagiaan semu. pernahkah anda merasa nyaman dengan lingkungan yang membuat kita bahagia, akan tetapi ketika kita berpisah maka kegundahan datang lagi menerpa. 

Selasa, 26 Agustus 2014

RATAPAN SANG PEMERKOSA MAYAT

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Suatu hari Umar ra datang menemui Rasulullah dengan menangis. Rasulullah pun bertanya kepadanya, "Apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis, wahai Umar?" Kata Umar..., "Sungguh hati saya merasa tersentuh oleh ratapan seorang pemuda yang ada dipintu rumah tuan!" Rasulullah pun memerintahkan Umar untuk membawa pemuda itu. 

Ketika pemuda itu telah sampai dihadapan Rasulullah, beliaupun bertanya kepadanya, "Wahai Pemuda, apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis dan meratap?" 

Pemuda itu menjawab , "Wahai Rasulullah, yang membuat saya menangis ialah banyaknya dosa yang terlanjur saya lakukan ! Saya takut bila Allah murka kepada saya!" 

Beliau kembali bertanya, "Apakah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu ?"

 "Tidak!" jawab pemuda itu. 

"Apakah engkau telah membunuh orang dengan tanpa hak?" tanya Rasulullah .

 "tidak !" jawab pemuda itu. 

BELAJAR BERSYUKUR

Wawancara bersama RBTV
Saya sangat bersyukur sekali atas semua nikmat yang Allah berikan selama ini. karena jujur, 4 tahun yang lalu, saya mempunyai banyak cita-cita dan Dream Besar untuk menjadi orang yang keberadaannya dapat membawa manfaat untuk orang banyak. oleh karena itu, saya memutuskan untuk  masuk ke organisasi sebagai saranan untuk MENGENAL, MENGOPTIMALKAN, dan BERBAGI kepada orang lain.

Walaupun saya sepenuhnya sadar, bahwa belum mengenal potensi yang ada di dalam diri saya. hanya bermodalkan NIAT baik dan KESUNGGUHAN untuk bermanfaat akhirnya saya mengenal satu persatu bakat dan kemampuan saya semakin hari semakin meningkat. 

Kesyukuran itulah yang memompa semangat saya untuk terus berkarya, bekerja, belajar, berjuang di atas orang kebanyakan, saya sadar betul, bahwa Allah telah memberikan kita semua modal yang sempurna untuk sukses dan itu di mulai dari membuat PILIHAN dan mengambil KEPUTUSAN yang harus saya ambil. karena saya meyakini satu hal bahwa SETIAP ORANG BERHAK SUKSES.

dimanapun kita berada, apapun posisi kita, apapun keadaan yang kita alami, Allah telah memberikan kita modal yang cukup agar kita menjadi MANUSIA yang UNGGUL. tetapi, terkadang kita harus belajar untuk MEMBERI kepada orang lain.

Jumat, 22 Agustus 2014

Mengatasi Motivasi yang Fluktuasi

Setiap manusia tentu akan mengalami masa turun dan naiknya semangat dalam mengarungi kehidupan, baik dalam pekerjaan dan belajar. Ketika mengalami masa jenuh itu seringkali kita bertanya,ada apa dengan diriku, bukankah dahulu aku seorang bintang kelas, tetapi kenapa ketika masuk kuliah semangatku menurun? Hingga akhirnya nilai kita selalu jatuh dan bekerja tanpa semangat karena telah sibuk dengan rutinitas.

Itulah sekelumit permasalahan yang banyak dirasakan oleh saudara-saudaraku Pembaca Buku “Setiap Orang Berhak Sukses” yang ada di seluruh Idonesia. Terimakasih atas partisipasinya, dan pertanyaan ini menjadi inspirasi bagi kita untuk mencari solusinya.  

Dimana Rumahmu Nak?

Dimana Rumahmu Nak ?

Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis. Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.