Menenun Pakaian Takwa |
Alhamdulillah
atas nikmat yang Alloh anugrahkan yang tidak terhitung nikmatnya, dan jika kita
ingin menghitungnya tidak akan bisa. Bulan Ramadhan tidak terasa sudah lebih
satu bulan berlalu. Banyak kenangan indah yang selalu hadir di pikiran dan
perasaan saya. Kerinduan itu hingga kini masih terbayang.
Kegiatan
keagamaan sangat semarak, mulai dari televisi, media cetak, masjid, mushola,
dan berbagai tempat lainnya dihiasi dengan suasana ramadhan. begitu banyak
hikmah dan ilmu yang kita dapat dari tausiah para ustadz, para ulama, tentang
iman, islam, dan kehidupan.
Tapi, kali
ini saya ingin berbicara tentang pakaian. Setiap kita pasti senang mengenakan
pakaian yang indah ketika hari lebaran tiba.
Ada hal yang
sangat menarik dan luar biasa yang dapat saya pelajari setelah mentadabburi
Q.S. Al-A'raf ayat 26-27 :
"Wahai
anak Adam! Sesungguhnya Kami sudah menurunkan kepada kamu (bahan untuk) pakaian
menutup aurat kamu, dan pakaian perhiasan, dan pakaian berupa takwa itulah yang
sebaik-baiknya." (Q.S. Al-A'raf ayat 26)
Agar hidup
ini eksis, Alloh membekali manusia dua
hal:
Pertama,
Pakaian Lahiriah (Baju, Peralatan Hidup, Dan lain-lain)
Kedua,
Pakaian Bathiniah, yaitu Takwa kepada Alloh.
Jika Pakaian
Lahiriah menutup aurat manusia. Sedangkan Takwa kepada Alloh, membentengi
manusia dari tipu daya setan dan berbagai kejahatan lainnya.
sebab itu,
Alloh mengingatkan manusia agar tidak tertipu oleh setan sebagaimana Adam dan
istrinya pernah tertipu. Setan itu licik dan halus. Ia dan golongannya bisa
melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa melihat meraka. Orang-orang yang
tidak beriman menjadikan setan sebagai pemimpin.
Mungkin
banyak orang yang bisa membeli jenis pakaian yang pertama, tetapi untuk pakaian
kedua butuh proses. dan kita merajut pakaian itu setiap hari, setiap saat, agar
nantinya semakin sempurna.
Salah satu
waktu terbaik untuk merajut pakaian takwa tersebut agar kita segera
mengenakannya adalah Karunia Alloh berupa bulan Romadhan. di sanalah kita
menenun pakaian takwa. berupa, merasa diawasi oleh Allah, sifat sabar, ikhlas, suka berbagi, dan aneka
kebajikan lainnya.
Oleh karena
itu, Alloh juga mengingatkan kita jangan seperti seorang wanita di zaman dulu
yang sudah menenun pakiannya menjadi sangat indah dan rapi kemudian setelah
jadi, ia menguraikan kembali benang-demi benang sehingga menjadi kusut.
Mudah-mudahan,
Alloh karunikan kita untuk dapat bertemu lagi dengan bulan suci ramadhan.
Pelajaran
Yang dapat saya ambil bahasa dari ayat tersebut bahwa KEMULIAAN Hidup seseorang
tidak hanya diukur dari sesuatu Yang kelihatan (Baca: Pakaian Lahiriah) tapi,
kita harus menggenakan pakaian kedua yang jauh lebih penting yaitu Pakaian
Bathiniah (Baca: Takwa Kepada Alloh)
Oleh karena
itu, Setiap Hari agar hidup kita diliputi kemuliaan hendaknya kita menggunakan
kedua jenis pakaian tersebut. Dengan demikian kita menjadi pribadi yang indah,
baik, unggul, luar dan dalam.
Selamat
merajut pakaian takwa sahabat.
Setelah
pakaian itu sudah kita rajut, kenakanlah kemana pun kita berada. Jaga, Rawat
pakaian itu, agar kita selalu diliputi kemulian hidup.
Assalammu'alikum Warohmatullohhi Wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.