langit Senja di Makassar |
Apakah Anda Menginginkan Kebahagiaan? Apa yang terpikir oleh benak kita ketika mendengar kata Bahagia? Bagaimana jika Derita? Nyamankah kita ketika bahagia? Atau nyamankah kita ketika menderita? Jika di suruh memilih, maka mana yang akan kita pilih? Jawabannya Setiap orang tentu cenderung menginginkan bahagia, akan tetapi, sebuah ketetapan Allah tentang keseimbangan patut kita renungi. Bahwa bahagia dan derita adalah sesuatu yang dipergulirkan untuk dirasakan oleh manusia sebagai ujian.
Apa itu bahagia? Rumah mewah, kesehatan prima, anak yang banyak dan berpendidikan, suami atau istri yang soleh dan soleha, kekayaan, Kecerdasan yang kita miliki?? Dan apa itu derita? Kemiskinan, tidak ada yang memperhatikan dan menghargai, dikucilkan, di fitnah dan sebagainya. Pertanyaannya, pernahkah kita mencoba dalam keadaan sadar bahwa semua itu hanyalah ujian? Lalu pertanyaan selanjutnya, kenapa kematian itu dirahasiakan dan Surga atau Neraka belum dijamin kepada manusia kecuali Nabi Muhammad saw?
Di sinilah letak kemurahan Allah, bahwa agar manusia selalu dinamis, bergerak dan berkarya untuk mencari rahmat Allah yang begitu luas. Tiada hari tanpa perbaikan, bertambahnya ilmu, amal, dan sahabat.
Ketidakpastian bukanlah sebuah rintangan akan tetapi, merupakan peluang untuk menuju kesuksesan yang dijanjikan dengan menjadi yang terbaik. Karena orang yang merugi adalah orang yang hari ini lebih jelek dari pada hari kemarin, dan hari esok lebih jelek dari hari ini. Sedangkan orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Sobat, sesunggunya hari Esok adalah lebih baik dan lebih kekal. Oleh karena itu Allah menginginkan kita Berproses untuk menemukan, dengan jalan mengoptimalkan potensi yang telah Ia berikan agar kita memikirkan pristiwa demi pristiwa yang kita alami maupun kisah orang lain sebagai bekal untuk hidup di kemudian Hari.
Bengkulu, 9 Januari 2011
Bengkulu, 9 Januari 2011
layaknya kepompong yang berevolusi jadi kupu-kupu.. Tak patah karena derita, tak mundur meski menganggur.. Terus maju untuk mencapai kebaikan.
BalasHapusKarena hidup adalah Perjuangan untuk menjadi sang Pemenang,,,
BalasHapusThanks Mas Afadin atas Komennya yang Positif,
Barokaullohfik