Senin, 15 Desember 2025

Mengapa Banyak Lulusan Kampus Menganggur dan Keterampilan Apa yang Harus Dimiliki?


Fenomena tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi merupakan persoalan serius yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Dalam perspektif Islam, kondisi ini tidak hanya dipandang sebagai persoalan ekonomi, tetapi juga sebagai indikator belum optimalnya proses pengembangan potensi manusia (insān kāmil). Islam menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan potensi ilmu dan kemampuan untuk bekerja serta berkontribusi secara produktif dalam kehidupan (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30; Q.S. Al-‘Alaq [96]: 1–5). Ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dan kebutuhan pasar kerja menunjukkan adanya kesenjangan antara proses pendidikan dan tuntutan realitas sosial, sebagaimana juga dikemukakan dalam berbagai kajian empiris modern (Graham et al., 2019; Jamaludin et al., 2021).

Minggu, 14 Desember 2025

Ketika Manusia Terlupa, Alam Berbicara

Air Terjun Lembah Anai

Sering kali kita lupa bahwa alam bukan sekadar latar kehidupan. Ia bukan benda mati yang boleh diperlakukan sesuka hati. Alam adalah amanah, titipan sunyi yang Allah letakkan di tangan manusia, dengan harapan dijaga, bukan dilukai.

Kamis, 11 Desember 2025

“Robot Akademik” dan Cerita Sebuah Titik Balik: Refleksi Santai dari Sesi Bersama Mahasiswa Telkom

Kadang, dalam perjalanan mengajar dan mengisi seminar, saya bertemu cerita-cerita yang rasanya sayang sekali jika hanya berhenti di ruang kelas. Salah satunya terjadi saat saya mengisi sesi Motivation Mapping untuk mahasiswa Prodi Sains Data Universitas Telkom. Cerita ini mengingatkan saya bahwa di balik tumpukan tugas dan layar laptop, mahasiswa tetaplah manusia muda yang sedang mencari arah hidup.

Mari saya mulai dari sini.

Ketika “Mahasiswa Ideal” Ternyata Lelah

Beberapa waktu lalu, ada seorang mahasiswa datang ke saya.
IPK-nya 3,9. Sertifikat lombanya segudang. Proyeknya nggak pernah berhenti.
Kalau hanya melihat LinkedIn-nya, mungkin kita semua sepakat: wah, ini sih calon bintang masa depan.

Tapi begitu pintu ruangan tertutup dan obrolan dimulai, dia berkata:

“Pak… saya capek. Rasanya hidup saya kayak robot. Saya nggak tahu lagi apa yang saya mau.”

Jujur, meski saya sering mendengar cerita seperti ini, setiap kali tetap saja terasa. Karena kalimat itu biasanya keluar dari seseorang yang sudah terlalu lama menahan beban sendiri.

Dan, tentu saja, dia bukan satu-satunya.

Sisi Jujur Mahasiswa

Untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka minggu itu, saya mengajak peserta menjawab pertanyaan ringan di Menti:

“Dalam satu kata, apa yang menggambarkan hidupmu minggu ini?”

Senin, 08 Desember 2025

Tips Produktivitas: Mengapa Sibuk Belum Tentu Produktif



Di era modern, kesibukan sering dianggap sebagai bukti keberhasilan. Kalender penuh warna membuat kita merasa penting, notifikasi yang terus berdenting seolah mengatakan bahwa hidup kita bergerak cepat, dan rapat bertubi-tubi memberi ilusi bahwa kita sedang maju. Namun, jika direnungkan lebih dalam, apakah semua aktivitas itu benar-benar mengantar kita menuju tujuan? Atau kita hanya seperti berlari di atas treadmill, lelah, berkeringat, namun tetap berada di tempat yang sama?

Ilusi Produktivitas: Sibuk Tidak Sama Dengan Berkembang

Kesibukan mudah sekali menipu. Ketika waktu kita habis untuk rapat dan aktivitas rutin, kita merasa sudah produktif. Padahal, banyak aktivitas tidak memberi kontribusi nyata terhadap tujuan hidup atau kerja yang lebih besar. Kita merasa bersalah jika tidak sibuk, seolah diam adalah bentuk kemalasan. Padahal, diam sering kali menjadi ruang penting bagi pikiran untuk mendapatkan arah yang lebih jernih.

Selasa, 02 Desember 2025

Berani Memulai S3: Tentang Kerentanan, Kebingungan, dan Keberanian yang Sesungguhnya

Berani Memulai S3

Banyak orang memuji mereka yang berani melanjutkan studi hingga jenjang doktoral. Namun, jarang yang benar-benar memahami apa arti “berani” di balik keputusan itu.

Berani memulai S3 bukan sekadar soal kesiapan akademik atau gelar yang akan disandang. Itu adalah keputusan untuk menghadapi kerentanan diri, untuk mengakui bahwa kamu akan merasa rapuh, bingung, bahkan tersesat di tengah perjalanan.

Jumat, 28 November 2025

Bangkit dari Stuck: Seni Menggerakkan Diri di Saat Hidup Terasa Mandek

Bangkit dari Stuck: Seni Menggerakkan Diri di Saat Hidup Terasa Mandek

Pernah merasa hidup berjalan… tapi tidak benar-benar bergerak?

Rutinitas tetap sama, pekerjaan tetap itu-itu saja, dan semangat perlahan terasa menipis?

Kondisi ini disebut mental stuck, keadaan ketika pikiran aktif, tetapi langkah hidup tidak maju.
Yang sering membuatnya makin berat adalah: Anda sadar sedang mandek, tapi tidak tahu harus mulai dari mana.

Kabar baiknya, rasa stuck bukan tanda kegagalan.
Justru ia adalah sinyal bahwa diri sedang meminta pembaruan.

Senin, 24 November 2025

Hidup yang Penuh: Seni Menemukan Makna dalam Rutinitas Sehari-hari

Seni Menemukan Makna dalam Rutinitas Sehari-hari



Pernah merasa hidup berjalan seperti mode otomatis? Bangun, bekerja, pulang, lalu tidur, tanpa benar-benar “hadir” dalam prosesnya?

Itulah tanda bahwa kita sedang kehilangan makna dalam rutinitas. Bukan karena hidup tidak menarik, tetapi karena kita terlalu fokus pada ritme kesibukan tanpa memberi ruang bagi hati untuk merasakan.

Padahal, hidup yang penuh bukan hanya tentang pencapaian besar, tetapi tentang kemampuan menemukan makna dalam hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari. Berikut lima cara sederhana untuk menemukannya kembali: