“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia ....”
Ayat di atas bukan bermakna bahwa kita harus meninggalkan aktivitas keseharian dan menggantinya dengan memperbanyak ritual keagamaan. Bukan sama sekali! Ayat itu berpesan agar kita melakukan aktivitas keseharian dengan sasaran untuk meraih akhirat walau tidak pula mengabaikan dunia. Dengan demikian, dalam tiap aktivitas hendaknya kita berorientasi pada sasaran ukhrawi walau efek yang bersifat duniawi tetap boleh kita dapatkan.
Kata kunci untuk sasaran ukhrawi adalah carilah. Adapun kata kunci untuk kepentingan duniawi adalah jangan lupakan. Dengan demikian, akhirat adalah objek yang harus diperjuangkan dengan sepenuh kemampuan. Adapun dunia adalah objek yang boleh diraih.
Akhirat dan dunia bukan soal jenis aktivitas, melainkan soal tujuan atau sasaran. Jika sasaran suatu aktivitas tertuju untuk akhirat, maka itulah aktivitas ukhrawi. Sebaiknya, jika sasaran suatu aktivitas tertuju untuk kepentingan dunia semata, maka itulah aktivitas duniawi. Dengan demikian, boleh jadi seseorang tampaknya sedang melakukan aktivitas duniawi tetapi sesungguhnya ia sedang meraih ukhrawi. Sebaliknya, boleh jadi seseorang tampaknya sedang melakukan aktivitas ukhrawi tetapi sesungguhnya ia semata-mata sedang mengumpulkan duniawi.
Dari sini kita bisa memperoleh pemahaman bahwa dunia bukanlah kebalikan dari akhirat, melainkan media untuk mencapai akhirat. Jika untuk menjadikan dunia sebagai alat mencapai kesenangan duniawi seseorang harus bekerja keras, maka untuk menjadikan dunia sebagai alat mencapai kebahagiaan akhirat seseorang harus lebih keras dalam mengupayakannya. Oleh karenanya, untuk mencapai akhirat kita diperintahkan untuk mencarinya, sedangkan untuk mencapai dunia kita diperintahkan agar tidak melupakannya.
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari terjadi sebaliknya. Oleh karena itu, pesan yang cukup populer kita dengar antara lain Carilah dunia, tapi jangan lupakan akhirat. Dengan demikian, pesan yang keliru seperti Bekerja keraslah, tapi jangan lupa shalat dianggap sebagai pesan yang sangat bijak.
Kita memang harus melakukan shalat ritual dan tekstual, yaitu melakukan pekerjaan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Tapi, kita juga harus melakukan shalat yang bersifat aktual dan kontekstual, yaitu melakukan segala sesuatu sebagai media untuk mencapai tujuan akhirat.
Itulah perbedaan Islam dengan agama lain, terutama dengan saudara tua yang satu garis di atasnya. Dalam akidah Islam, akhirat/surga bukanlah sejenis harta karun, melainkan semacam piala. Surga bukanlah kenikmatan yang dirasakan oleh seseorang atas hasil kerja/karya pihak lain melainkan nikmat yang diberikan kepada tiap orang atas hasil kerjanya masing-masing. Allah menyampaikan pesan penting mengenai hal ini pada ayat (terjemahan) berikut ini:
Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan). (QS. 2: 281).
Kita menyadari bahwa sebungkus nasi yang dibeli dari hasil jerih-payah jauh lebih nikmat dibanding sebakul nasi yang diperoleh dari pemberian orang lain. Oleh karena itu, seorang ahli surga akan merasakan bahwa segala bentuk kenikmatan yang dialaminya di dalam surga akan dirasakan sebagai balasan yang berlipat-lipat dari amal yang dikerjakannya waktu hidup di dunia. Itulah makanya surga itu begitu nikmat. Allah berfirman di dalam Al-Qur'an (terjemahan) berikut ini:
Barang siapa
mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(QS.
16: 97.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.