Senin, 26 Juli 2021

Sakit Dalam Tinjauan Al-Qur'an dan Hadist


Saudaraku akhir-akhir ini kita banyak sekali mendengar kabar dari keluarga, sahabat, tetangga, rekan kerja, dan masyarakat. Sebagian masih menderita sakit, sebagian sudah mendahului kita. 

Rangkuman yang berasal dari Al-Qur'an dan Hadist ini ditujukan untuk keluarga, saudara, dan masyarakat yang sedang sakit atau merawat keluarga yang sedang sakit. 

1. ALLAH mustahil berbuat zalim. Tetapi manusialah yang dominan dengan kezaliman.

2.Bersabar saat sakit adalah harus, bersyukur lebih baik lagi, adapun yang lebih hebat lagi adalah ridho dengan semua takdir yang dirasakan tidak enak.

3. Selalulah berbaik sangka pada Allah Subahaanahu Wa Ta'aalaa, optimis baik dalam ucapan, sikap dan lintasan di hati.

4. Semua adalah ciptaan Allah dan semua yang diciptakan Allah pasti mengandung hikmah yaitu nilai-nilai kebaikan dan tidak ada yang sia-sia.

5. Takut dengan penyakit tidaklah berdosa. Tetapi janganlah rasa takut tersebut melalaikan seseorang dari ibadah dan mengingat Allah.

Baca juga: Cara Hidup Sehat Menurut Islam

6. Jangan pernah tinggalkan kewajiban shalat lima waktu, banyak berdoa dan selalu basahi lisan dengan zikir.

7. Jangan mencela penyakit.

Seperti dengan kalimat, demam ini bawa sial atau yang sejenisnya.

8. Penyakit menular itu ada dan terjadi hanya atas izin Allah, tetapi tidak boleh memastikan bahwa sakit yang sedang diderita seseorang karena sebab si A atau si B. Karena seseorang bisa saja sakit karena murni semata takdir Allah.

9. Menuduh tanpa bukti bahwa si A telah menyihirnya atau menyantetnya adalah tidak dibenarkan.

Sihir itu memang benar ada. Nabi Muhammad pernah terkena sihir, tetapi malaikatlah yang langsung mengabarkannya dan memberi tahu bahwa orang yang bernama Labid bin Al 'asham lah yang menyihirnya.

Adapun info dari dukun atau orang pintar si fulan adalah pelaku sihir maka yang demikian tidak dibenarkan.

10. Doa-doa berikut ini adalah diantara yang terlarang untuk diucapkan.


اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي

"Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian itu baik"

 

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ ارْزُقْنِي إِنْ شِئْتَ

''a Allah, ampunilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah, rahmatilah aku jika Engkau berkenan. Ya Allah, berilah aku rejeki jika Engkau berkenan".

11. Diharamkan berobat menggunakan sesuatu yang asalnya diharamkan atau benda najis atau yang mengandung racun.

12. Diharamkan berobat dengan mengalungkan, atau menempelkan atau membawa atau meminum  jimat dalam bentuk apa pun.

13. Minta didoakan orang lain untuk kesembuhan dan urusan lainnya dibolehkan dengan beberapa syarat,

A. Yang mendoakan adalah seorang muslim bukan kafir, lebih utama lagi yang berilmu tentang keislaman dan seorang yang juga taat ibadah.

14. Hati harus tetap selalu bersandar pada kekuatan Allah dengan tetap mengambil sebab berobat dan meyakini bahwa sebab obat akan bermanfaat dengan izin Allah bukan karena dengan sendirinya. Karena demikianlah makna dan maksud tawakkal yang diperintahkan.

15. Jangan sekali-kali berobat ke dukun atau percaya atau melaksanakan kemauan dukun.

Baca juga: Energi Stagnan Terkait Penyakit

16. Kaidah sebab

A.    Hanya Allah saja yang menciptakan semua sebab. Seperti sebab orang bisa sakit, bisa sembuh, bisa kaya, bisa miskin dan seterusnya.

B.     Sebab itu ada yang syar'i dan juga kauni.

C.    Yang syar'i diketahui dari Al-Quran atau hadits dan yang kauni diketahui dari penelitian para ahli pengobatan atau kebiasaan masyarakat setempat yang tidak diharamkan asalnya oleh syariat. Madu sebagai obat adalah sebab syar'i.

D.     Siapa yang meyakini sesuatu itu sebab padahal bukan sebab maka yang demikian bisa menjerumuskannya pada kesyirikan. Alasannya adalah karena hanya Allah yang menciptakan sebab. Keterangan telah disebutkan di atas. Meyakini jika gigi yang atas lepas maka dibuang keatas atap rumah. Itu sebab akan tumbuh kembali gigi bagian atas. Demikian diantara contohnya.

E.    Sebab syar'i atau sebab kauni hanya akan bermanfaat semata-mata atas kehendak dan izin Allah semata. Tidak boleh diyakini jika sebab berjalan dengan sendirinya. Jika meyakini sebab itu bermanfaat dengan sendirinya maka yang demikian itu diantara sifat orang ateis yang tidak percaya adaya Tuhan Robb Sang Pencipta.

F.       Tidak mengambi sebab yang syar'i atau yang kauni dengan alasan hanya bersandar pada Allah semata, maka nilai keimanannya berkurang. Karena ia salah mengartikan tawakkal yang sudah diterangkan maksudnya di atas.

17. Ruqyah artinya jampi-jampi. Yaitu ucapan doa untuk berbagai penyakit. Ruqyah adalah salah satu cara pengobatan.

Semoga islam, iman, ibadah dan amal shaleh setiap diri kita senantiasa dijaga dan diistiqomahkan oleh Allah.

Dan semoga Allah wafatkan kita dalam husnul khotimah dan kelak dimasukkan surga firdaus bersama Nabi Muhammad shalaullohhu 'alaihi wassalam. Amiin. 

Baca juga: Sakit, Gejala Sakit, dan Kesembuhan

Photo Credit: Merdeka

Bengkulu, 16 Dzulhijjah 1442 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.