Kemudian wafat juga paman beliau, yang senantiasa membela beliau, menolong, melindungi beliau, tapi sayang wafat tidak dalam keadaan beriman kepada Allah dan beriman kepada kerasulan ponakannya sendiri, dialah Abu Thalib. Maka dengan wafatnya Abu Thalib tambah bersedih hati Rasulullah Shalaullohhu alaihi wassalam.
Perlu diketahui, meskipun beliau Rasulullah bersedih dan berduka, beliau tidak larut dalam kesedihan. Hubungan beliau dengan Sang khalik tetap terjaga.
Berkat hubungan yang tetap terjaga, Allah anugrahkan pada beliau dengan diisra' dan dimi'rajkan beliau dari Masjidil Haram lalu ke Masjidil Aqsa. Lalu terus naik ke langit kesatu sampai ketujuh sampai ke Sidratul Muntah dan akhirnya bertemu Allah dan menerima perintah kewajiban sholat.
Saudaraku yang dirahmati Allah
Beberapa pelajaran yang bisa kita ambil, permasalahan dan kendala dalam hidup ini terjadi
bukan karena kemiskinan yang melanda,
bukan juga karena sakit yang dirasakan,
bukan juga karena ekonomi yang morat marit,
Bukan juga karena orang-orang tidak mempedulikan kita.
Masalah yang sangat serius adalah jika seseorang tidak mempunyai hubungan yang baik dengan Allah Subhanahu wata'ala.