Kemudian wafat juga paman beliau, yang senantiasa membela beliau, menolong, melindungi beliau, tapi sayang wafat tidak dalam keadaan beriman kepada Allah dan beriman kepada kerasulan ponakannya sendiri, dialah Abu Thalib. Maka dengan wafatnya Abu Thalib tambah bersedih hati Rasulullah Shalaullohhu alaihi wassalam.
Perlu diketahui, meskipun beliau Rasulullah bersedih dan berduka, beliau tidak larut dalam kesedihan. Hubungan beliau dengan Sang khalik tetap terjaga.
Berkat hubungan yang tetap terjaga, Allah anugrahkan pada beliau dengan diisra' dan dimi'rajkan beliau dari Masjidil Haram lalu ke Masjidil Aqsa. Lalu terus naik ke langit kesatu sampai ketujuh sampai ke Sidratul Muntah dan akhirnya bertemu Allah dan menerima perintah kewajiban sholat.
Saudaraku yang dirahmati Allah
Beberapa pelajaran yang bisa kita ambil, permasalahan dan kendala dalam hidup ini terjadi
bukan karena kemiskinan yang melanda,
bukan juga karena sakit yang dirasakan,
bukan juga karena ekonomi yang morat marit,
Bukan juga karena orang-orang tidak mempedulikan kita.
Masalah yang sangat serius adalah jika seseorang tidak mempunyai hubungan yang baik dengan Allah Subhanahu wata'ala.
Kekayaan, harta berlimpah, badan yang sehat, tetap akan membuatnya tidak tenang fan nyaman jika hubungannya pada Allah tidak baik.
Karena itu sudah jadi ketetapan Allah.
Dalam Surat Ar-Ra'ad ayat 28 Allah subhanahu wata'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Allah sudah tempatkan kebahagiaan pada tempatnya masing-masing. Jika manusia berpaling dari agamanya.
Maka Allah mengingatkan,
وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
-Surat Tha-Ha, Ayat 124
Maka jangan tertipu dengan senyuman orang yang tidak kenal sholat lima waktu,
Jangan tertipu dengan riang di wajah orang yang jauh dari masjid,
Jangan tertipu dengan candanan mesra orang-orang yang tidak taat kepada Allah.
Itu semua kamuflase yang mereka tampak-tampakkan yang pada hakikatnya mereka selalu dan terus dalam keadaan gelisah karena jauhnya mereka dengan Allah.
Bagaimana Rasulullah melewati saat-saat sulit, kondisi terbatas, bahkan menurut persaksian salah satu istri Rasulullah Shalaullohhu alaihi wassalam, bahwa sering selama beliau hidup bersama Rasulullah, Aisyah bersama istri-istri Rasulullah lainnya merasakan tiga bulan berturut-turut dapur mereka tidak ngebul karena tidak ada yang bisa dimasak, kecuali kurma dan air putih saja.
Selengkapnya simak video berikut ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.