Pada bulan ke-2
diawal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena
kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan
soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi Soal terakhir ini adalah :
Siapa nama depan
wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?
Saya yakin soal ini
cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut
gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya..?
Saya kumpulkan saja
kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong.
Sebelum kelas usai,
seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan
"dihitung" atau tidak.
"Tentu Saja
Dihitung !!" kata si Profesor.
"Pada perjalanan
karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting !.
Semua harus kamu
perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau
sekilas "hallo" !
Saya selalu ingat
pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah
adalah "Dorothy".
***
Sahabat, ketika
kita memandang seseorang yang dianggap rendah oleh orang lain. bisa saja,
karena kedudukan/ profesinya, maka cobalah untuk melihat mereka dari sudut
pandang yang berbeda. Mereka adalah sosok-sosok pahlawan bagi keluarganya,
tulang punggung yang menjadi tumpuan hidup bagi orang-orang yang mencintainya,
dan yang terpenting mereka adalah salah satu makhluk ciptaan-Nya.
Saya masih ingat
salah satu sabda nabi “Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada
orang-orang lemah kalian, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan
orang-orang lemah kalian.”
Inilah salah satu
perpedaan mendasar motivator duina dengan sosok taulada dan panutan umat
manusia, Nabi Muhammad Shalaullahhu ‘alaihi wassalam. Ketika banyak motivator
yang menyarankan untuk bergaul dengan orang-orang yang berada di atas, maka
Rasul memberikan kita sudut pandang yang berbeda. Karena setiap kebesaran yang
kita bangun pasti kita membutuhkan uluran tangan orang lain untuk membantu.
Tahukah kamu, bagi
orang-orang di bawah, yang jarang dianggap, kedudukannya rendah, ketika kamu
menyebutkan nama, menyalaminya, apalagi menanyakan kabar mereka. itu ibarat oase
di tengah terik yang bisa mengurangi keletihan akibat bekerja seharian dan
pemicu semangat mereka.
Semoga mulai hari
ini, kita tidak lagi memandang rendah orang lain. siapa pun mereka. karena semuanya
penting. Apalagi mereka yang beriman dan bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala.
@riosaputranew
Foto : koleksi pribadi. Saat Prof. Dr. Hj. Sabarti Akhadiah MK sedang memberikan kuliah.
Jakarta, 19
Muharram 1440 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.