Dinamika kehidupan kita
akhir-akhir mengalami pergolakan yang cukup menyita perhatian masyarakat. Sebut
saja, meroketnya dolar di atas rupiah, naiknya beberapa kebutuhan pokok
masyarakat, beberapa pekerjaan yang dahulunya membutuhkan tenaga manusia sekarang
diganti dengan mesin. Terkhusus kehadiran komputer atau artificial intelligence yang membuat dunia
usaha mengalami revolusi besar-besaran.
Setiap perkembangan itu saya
amati dengan baik dengan seksama, melalui pembicaraan masyarakat, berita
online, surat kabar, majalah, dan buku-buku terbaru. Selain itu, sebagai orang
yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, tentu sudah merupakan penggilan
nurani untuk memberikan solusi bagi peningkatan sumber daya manusia Indonesia
khususnya agar bisa unggul di kemudian hari.
Ada sebuah tawaran menarik dari
Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. di akun instagramnya (@suyatno1). Dalam
penjelasannya di akunnya, beliau memaparkan, Saat ini kita memasuki era
revolusi industri 4.0 era ini membuat kita mau tidak mau harus berubah, jika
tetap pada posisi yang sama maka kita akan ketinggalan jauh dengan negara lain
terutama dalam pendidikan. Sebagai warga instagram yang merupakan bagian dari
revolusi industri 4.0:
Sebagai imbalan dan reward dari
gagasan yang sudah diusulkan, maka untuk 3 (tiga) Jawaban terbaik akan
mendapatkan buku karya Prof. H. Suyatno + tanda tangan "Universal
Concept of Logical Thinking" . Buku ini merupakan cara memaksimalkan
kemampuan logika dan cara meminimalkan kekurangannya".
1. Perubahan apa yang harus
dilakukan dalam dunia pendidikan di era revolusi industri 4.0?
2. Bagaimana Indonesia di tahun 2045 dalam revolusi industri 4.0?
2. Bagaimana Indonesia di tahun 2045 dalam revolusi industri 4.0?
Saat ini saya akan menjelaskan
secara singkat pertanyaan nomor 1,
Perubahan yang mesti dilakukan
sementara ini, agar kita bisa menang dari komputer atau artificial intelligence
melalui jalur Kreatifitas (entah dapat pencerahan, inovasi ataupun
pemikiran-pemikiran). Kreatifitaslah yang menghasilkan aneka ragam barang dan
jasa yang kita nikmati saat ini. faktanya, berbicara kreatifitas masih sangat
asing di tengah-tengah ruang-ruang pendidikan kita saat ini. padahal dunia
berubah dengan cepatnya, kecepatan itu tidak diiringi dengan kecepatan belajar
dan beradaptasi manusia terhadap perubahan.
Bagaimana kita memandang sebut
artificial intelligence atau komputer?
Komputer hanya 100% program oleh
Manusia, walaupun mungkin nantinya 1 komputer dengan komputer lainnya bisa connection,
sehingga bisa menciptakan dunia komputer itu sendiri. Mungkin saja bisa jadi
kreatif. Dan Stephen Hawking dan Elon Musk juga mengatakan, ancaman peradaban
manusia adalah Artificial Intelligence, ketika mereka bisa masing-masing
terhubung dan tidak terkontrol. Tetapi tetap saja, manusia yang menciptakannya.
Manusia memiliki dimensi-dimensi lain yang tidak dimiliki oleh komputer.
Jadi, yang harusnya ada saat ini
didunia pendidikan atau yang harus kita pelajari saat ini adalah:
1. Religion
Saya lebih suka menyebutnya
diin/ agama. Berbicara tentang agama kita akan berbicara bagaimana menghidupkan
seluruh sistem yang ada di dalam tubuh manusia. Mengapa demikian? Akhir-akhir
ini kita melihat, banyak manusia yang belum menjadi manusia seutuhnya. Agama
hadir untuk mengasah, mengasuh, dan menggembleng keseimbangan antara olah hati,
olah akal, olah raga, olah rasa dan karsa yang ada dalam diri manusia.
Agama juga mengatur tentang hubungan kita dengan Allah dan mengatur bagaimana kita berhubungan dengan sesama manusia, bahkan semua makhluk ciptaanNya. Agama juga berbicara tentang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, hukum, dan area lainnya yang ditempati manusia. Bahkan agama berbicara hal-hal yang lebih intim dalam rumah tangga seorang muslim.
Agama juga mengatur tentang hubungan kita dengan Allah dan mengatur bagaimana kita berhubungan dengan sesama manusia, bahkan semua makhluk ciptaanNya. Agama juga berbicara tentang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, hukum, dan area lainnya yang ditempati manusia. Bahkan agama berbicara hal-hal yang lebih intim dalam rumah tangga seorang muslim.
Jarang dan sulit kita temui
manusia yang bisa menyeimbangkan seluruh dimensi kemanusiaannya. Mengolah hati,
akal, raga, rasa dan karsanya dengan baik. Sehingga kumpulan pribadi-pribadi
yang unggul ini nantinya akan berdampak pada keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara, bahkan di panggung dunia.
Baca juga: Pengaruh Teknologi Informasi dalam Era Globalisasi Terhadap Kehidupan Manusia
Baca juga: Pengaruh Teknologi Informasi dalam Era Globalisasi Terhadap Kehidupan Manusia
2. Culture
Apa itu budaya? suatu cara hidup
yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya yang hidup di tengah-tengah
masyarakat.
Saya yakin, apa yang kita
saksikan saat ini jauh dari budaya Indonesia yang sesungguhnya. Bagaimana cara
menumbuhkembangkan kembali budaya Indonesia yang sesungguhnya. Darimana kita
mempelajari kebudayaan kita? Bagaimana cara menampilkan kebudayaan Indonesia
yang menarik? Ini PR kita bersama.
Baca juga: Rebranding Indonesia! Kenapa Harus Rebranding?
Baca juga: Rebranding Indonesia! Kenapa Harus Rebranding?
3. Creativity
(Kreativitas dalam menyelesaikan
problem-problem sosial yang ada saat ini dan yang akan muncul di masa yang akan
datang)
4. Team work
(Kerja tim, atau bahasa yang lebih membumi di Indonesia, kita sering menyebutnya gotong royong)
(Kerja tim, atau bahasa yang lebih membumi di Indonesia, kita sering menyebutnya gotong royong)
Secara spesifik menurut hemat
saya, yang harus diajarkan di sekolah:
Ilmu mengenal Allah (Agama),
Ilmu mengelola emosi, ilmu berpikir, ilmu fokus, ilmu kecerdasan keuangan, ilmu
berkarir, ilmu mengambil keputusan, ilmu kesehatan, ilmu komunikasi, ilmu
leadership, ilmu membuat kebiasaan positif.
Jika mengandalkan ketekunan bisa
saja akan tertinggal dengan mesin.
Begitu juga ketelitian, mesin
bisa lebih teliti.
Fokus kepada ilmu yang
benar-benar penting adalah kata kuncinya.
Pertanyaan nomor 2 baca di sini( Indonesia di tahun 2045 dalam revolusi industri 4.0.)
Pertanyaan nomor 2 baca di sini( Indonesia di tahun 2045 dalam revolusi industri 4.0.)
Jakarta, 17 Muharram 1440
Gerak mesin pabrik yang memproduksi barang secara massal adalah penanda zaman modern. Ketika gerak itu mendesak sampai ke dalam rumah kita, ia menjadi peringatan bagi kita untuk lebih berhati-hati, apalagi ketika logika mesin itu menjadi dasar bagi teknologi informasi.
BalasHapusJadi sekarang kita sudah masuk di era revolusi industri 4.0 jdi Perubahan yang mesti dilakukan sementara ini, agar kita bisa menang dari komputer atau artificial intelligence yaitu melalui jalur Kreatifitas (entah dapat pencerahan, inovasi ataupun pemikiran-pemikiran). Kreatifitaslah yang menghasilkan aneka ragam barang dan jasa yang kita nikmati saat ini. Ini bertujuan agar manusia dapat mengimbangi era revolusi industri 4.0
BalasHapusDisini dengan adanya era industri 4.0 yang membuat era globalisasi semakin berkembang dengan pesat seiring berjalannya waktu.selain itu dengan industri 4.0 ini juga mempermudah masyarakat untuk melakukan aktivitasnya dengan waktu yang relatif cepat,sehingga banyak sekali masyarakat yang merasa pekerjaannya sangat terbantu.di era 4.0 ini masyarakat juga bisa membuat barang yang sesuai keinginannya.jadi apapun yang di lakukan dengan era industri 4.0 sangat lah membatu.
BalasHapusArtikel tentang perubahan pendidikan di Era Industri 4.0 ini menyadarkan saya, bahwasannya kita sekarang sudah berada di Industri 4.0, dimana yang dahulunya dikerjakan oleh manusia, sekarang sudah bisa dikerjakan oleh komputer, bahkan kecepatannya pun sanggat cepat diatas rata-rata. Saya sebagai mahasiswa khawatir dengan situasi sekarang, jika mahasiswa sekarang acuh dengan era ini maka meraka akan menjadi manusia yang ketinggalan jauh dengan perkembangan zaman sekarang. Mau tidak mau kita harus menghadapinya, dengan cara yang sudah dijelaskan pada artikel ini, Religion, culture, creativity, team work.
BalasHapusSekarang ini kita sudah memasuki era globalisasi 4.0 dan kita harus membuat gagasan atau ide kritis yang bisa membangun bangsa sebab di era globalisasi 4.0 ini digadang-gadang pekerjaan manusia bisa digantikan dengan robot bila tidak dilakukan inovasi baru maka pekerjaan kita bisa tergantikan oleh robot.
BalasHapusSekarang ini kita sudah memasuki era globalisasi 4.0 dan kita harus membuat gagasan atau ide kritis yang bisa membangun bangsa sebab di era globalisasi 4.0 ini digadang-gadang pekerjaan manusia bisa digantikan dengan robot bila tidak dilakukan inovasi baru maka pekerjaan kita bisa tergantikan oleh robot.
BalasHapusRevolusi Industri 4.0 menekankan konsep digital dalam memenuhi kebutuhan industri dan perekonomian. Revolusi ini akan membawa banyak perubahan industri yang akan semakin kompak dan efisien. Dampak yang diberikan karena revolusi industri 4.0 akan signifikan seperti berkurangnya sumber daya manusia karena digantikan dengan mesin.
BalasHapusPada Perubahan pendidikan di era industri 4.0 dinamika kehidupan mengalami pergolakan pada masyarakat dimana sekarang ini semua aktivitas manusia berjalan dengan kehadiran komputer. Kita memasuki era revolusi industri 4.0 membuat kita mau tidak mau tidak mau harus berubah, jika tetap pada posisi yang sama maka kita ketinggalan jauh dengan negara lain terutama dalam pendidikan.perubahan yang mesti dilakukan bisa melalui jalur kreatifitas ( entah dapat pencerahan, inovasi, ataupun pemikiran-pemikiran)
BalasHapuskreatifitas yang asing dalam dunia pendidikan kita dan juga perubahan dunia yang sangat cepat namun tidak diiringi dengan kecepatan belajar dan kurangnya adaptasi manusia terhadap perubahan sehinga dalam artikel ini tertuli 4 poin yang harus dipelajari dalam dunia pendidikan. Sedangkan tidak semua guru dan dosen bisa memahami secara baik dan secara langsung4 poin yang harus dipelajari dalam dunia pendidikan itu kan juga bisa menghambat kecepatan dan ketepatan belajar pada siswa, karna tidak semua guru dan dosen itu bisa memahami perubahan pendidikan di era industri 4.0. disini saya mencoba mengkaitkan dengan tenaga pendidik/ guru, dosen dan lainya. yang ingin saya tanyakan bisakah dan bagaimana cara mengatasi guru atau dosen yang tidak mengerti perubahan pendidikan di era industri 4.0 dan bisakah dijadikan penelitian baru untuk menghadapi guru-guru atau dosen yang kurang mengerti dan memahami tentang perubahan pendidikan?
BalasHapusTerima kasih atas pertanyaannya,
HapusPertama, Cara mengatasi guru, dididik dan dilatih.
Kedua, Hendaknya pengambil kebijakan memperhatikan ekosistem pendidikan di Indonesia terkait sarana dan prasarana yang ada.
Ketiga, sangat bisa dijadikan penelitian terkait respon guru.
Pada saat ini kita telah memasuki era revolusi 4.0,untuk menghadapi perkembangan zaman pada era revolusi 4.0,para pelaku pendidikan harus sigap menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan yang ada. Dengan perkembangan teknologi diperlukan adaptasi yang tinggi agar tidak ketinggalan zaman supaya harapan kedepannya mampu bersaing. jika tetap pada posisi yang sama maka kita akan ketinggalan jauh dengan negara lain terutama dalam pendidikan.
BalasHapusPendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespon kebutuhan revolusi industri keempat di mana manusia dan mesin di selaraskan untuk mendapatkan solosi,memecahkan masala dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru. Pendidikan dasar hingga perguruan tinggi menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan era sekarang ini
BalasHapus