Sabtu, 05 Mei 2018

Sumber Kebahagiaan

Berapa biaya yang dibutuhkan untuk bahagia? Berapa lama kebahagiaan itu bersemi di hati kita? Dimana saat-saat paling bahagia dalam hidup Anda?

Jika kita makan enak umur kebahagian hanya terasa  sehari.

Jika kita melancong tamasya yang indah umur kebahagiaannya hanya terasa seminggu.

Jika kita menjalani percintaan yang paling romantis umur kebahagiaannya hanya terasa sebulan.

Dan jika kita punya uang banyak sebagai miliarder umur kebahagiaan hanya terasa setahun, setelah itu mengalami penurunan menikmati sensasi kekayaannya.

Jika kita selalu bertaqwa kepadaNya maka umur kebahagiaannya terasa sepanjang masa.

Ternyata mengingat mati merupakan sumber kebahagiaan sejati. Karena semua jenis sensasi kebahagiaan akan ditukar dengan kemuliaan.

Mengingat mati mengubah asumsi dan model kebahagiaan. Kenikmatan seolah tidak relevan dan ingin segalanya ditukar menjadi kemuliaan. Inilah kebahagiaan sesungguhnya.

Bahagia karena selalu menolong orang. Bahagia karena selalu berada di jalanNya. Buat apa pamer iring-iringan Lambo (ucapan alay untuk mobil mewah Lamborghini) jika kemudian nanti akan disoal olehNya dikemanakan kekayaanmu selama ini.

Jika azas kebermanfaatan yang dipakai maka justru kita sedang menukar kepada kebahagiaan sejati. Mengingat mati dapat memperbaiki dudukan hati.

Mungkin sebagian anggota keluarga akan cemburu dengan waktu, tenaga, pikiran, bahkan uang anggota keluarganya untuk terus berbagi. Tetapi, ketika ia ingat bahwa itu adalah hari terakhirnya dan Membiarkan orang terdekatnya untuk menebarkan manfaat sebanyak-banyaknya akan memberikan ketenagan jiwa. Bukan hanya tenang justru hadir kepuasan tingkat tinggi karena telah mengalirkan kebermanfaatan.

Mengingat mati justru menjadi jalan cerdas. Al Ghazali menyebut bahwa orang cerdas adalah orang yang mengingat mati 20x sehari. Jika setelah mengingat mati kita berlomba-lomba mengalirkan kebermanfaatan setinggi-tingginya. Itulah Sumber kebahagiaan sejati.


Peduli orang lain merupakan hal mendasar bagi kebahagiaan kita. Membantu orang lain tidak hanya baik bagi mereka dan hal yang hebat untuk dilakukan, tetapi juga membuat kita lebih bahagia dan lebih sehat juga.

Memberi juga menciptakan koneksi yang lebih kuat di antara orang-orang dan membantu membangun masyarakat yang lebih bahagia untuk semua orang. Dan itu bukan tentang uang — kita juga dapat memberikan waktu, ide, dan energi kita. Jadi jika Anda ingin merasa baik, lakukanlah kebaikan!

Tunggu apalagi, Segera Bertindak!
 
Photo Credit: success 

Bekasi, 18 Syaban 1439 H  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.