Rabu, 20 Mei 2015

Bersabarlah menunggu terkabulnya Doa

Alhamdulillah, atas segala anugrah dan rahmat Alloh swt yang mengalir deras kepada kita semua. Tanpa sadar terkadang kenikmatan itu banyak membuat kita lupa kepada pemberi nikmat. Oleh karena itu, cara bersyukur yang terbaik adalah hendaknya kita selalu menyembah-Nya, beribadah kepada-Nya tanpa mempersekutukan-Nya.

Malam tadi dan beberapa hari yang lalu salah satu pemuda bertanya di tengah-tengah keasyikan kami dalam berdiskusi tentang iman dan islam. Dia bertanya berkaitan janji Alloh tentang Doa. Saya juga melihat keanehan jika seorang mukmin berdoa namun belum dikabulkan. Ia pun mengulang-ngulang doanya sampai sekian lama, namun tiada kunjung datang tanda-tanda jawaban dari Alloh.

Hendaklah ia tahu bahwa hal itu merupakan cobaan yang membutuhkan kesabaran. Ia tidak boleh memendam kekhawatiran selama menunggu terkabulnya doa, karena kekhawatiran itu adalah penyakit yang harus disembuhkan. Saya pun pernah mengalaminya.

Suatu ketika saya ditimpa musibah maka berdoalah saya dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, saya tidak kunjung melihat percik-percik jawabannya.


Saya kemudian merenungkan diri saya kembali. Kepada jiwa ini saya berkata, “hapuskanlah kegelisahanmu, wahai jiwaku! Dia tidak menunda kecuali ingin menguji ketabahanmu dalam menghadapi musuhmu, agar engkau menjadi tangguh.”

Lalu apa yang sebaiknya kita pikirkan jika jiwa selalu meronta dalam menanti doa yang belum kunjung dikabulkan? Katakanlah kepada jiwa Anda “

Pertama, Alloh adalah Maharaja yang memiliki kekuasaan dan wewenang untuk memberi ataupun tidak memberi. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk menentang kuasa-Nya.

Kedua, hikmah-hikmah-Nya telah tergambar dengan jelas lewat firman-firman-Nya dalam kitab suci Al-Qur’an. Mungkin engkau menilai sesuatu baik untukmu, namun sebenarnya di balik itu ada hikmah yang tidak engkau ketahui. Cobalah lihat seorang dokter yang memberikan resep yang tidak engkau ketahui hikmahnya, karena secara lahiriah obat adalah pahit. Hal itu bisa engkau bandingkan dengan hikmah Alloh.

Ketiga, bisa saja pengabulan doa ditunda demi suatu kebaikan. Sementara jika doa segera dikabulkan akan menimbulkan bahaya. Bukankah Rosululloh saw. Pernah bersabda, Seseorang akan berada dalam kebaikan selama ia tidak tergesa-gesa berkata, ‘saya  berdoa namun tidak kunjung dikabulkan’.

Keempat, bisa saja doamu tertolak, karena aib yang engkau simpan dalam dirimu. Mungkin dalam makananmu ada sesuatu yang syubhat atau hatimu lalai saat berdoa. Mungkin saja karena engkau tidak sungguh-sungguh bertaubat kepada Alloh, karena tidak bersegera meninggalkan perbuatan dosa. Itulah siksaaan yang kita alami. Oleh karena itu, hendaknya kita melihat dan mengamati dengan jernih, dimana kekuarangan kita yang sebenarnya.

Kelima, yang harus dilakukan oleh kita dalam persoalan ini adalah berusaha memandang segala sesuatu dengan jernih. Berangkali, dengan tercapainya apa yang engkau inginkan akan bertambah pula dosa-dosamu. Atau bisa jadi hal itu akan mengurangi derajat amalmu dalam kebaikan, maka tidak langsung dikabulkannya doa-doamu saat itu akan berakibat baik bagimu.

Keenam, mungkin saja apa yang tidak engkau capai itu merupakan rahmat agar engkau tetap dekat dengan pintu-Nya. Di sisi lain, keberhasilanmu dikhawatirkan akan menjauhkanmu dari pintu harapan kepada-Nya, dengan dalil bahwa andaikata engkau tidak tertimpa suatu musibah, mungkin engkau tidak terlalu dekat dengan-Nya.

Alloh Mahatahu apa yang harus dilakukan-Nya terhadap para hamba. Tidak jarang, ketika seorang hamba mendapatkan nikmat, ia sangat disibukkan dengan nikmat itu. Oleh sebab itu, di tengah-tengah nikmat itu datanglah cobaan yang membuatnya lari menuju pintu-Nya dan memohon pertolongan-Nya. Itulah sebuah nikmat yang dibungkus dengan bala dan cobaan.  Cobaan yang sesungguhnya adalah cobaan yang mengingatkan Anda untuk kembali kepada Alloh ketika Anda terlalu sibuk dengan apa yang Anda alami. Di situlah Anda akan mendapatkan keindahan yang tiada terkira.

Jika Anda merenungkan semua itu, maka Anda akan disibukkan dengan hal-hal yang sangat jauh lebih bermanfaat bagi diri Anda. Anda harus terlepas dari bayang-bayang kegagalan. Bertaubatlah atas segala kesalahan dan berdirilah di depan pintu-Nya, Maharaja alam semesta ini.

Mejelang Fajar, 1 Syaban 1436 H

3 komentar:

  1. Super sekali om (ma) Rio.... oase hati hari ini jazakallah

    BalasHapus
  2. Barokaullohhu Fiikum. Semoga Alloh selalu memberikan keselamatan, rahmat dan barokah-Nya kepada Bang Hardi sekeluarga.

    Terima Kasih sudah berkunjung dan memberikan komentar Bang Hardi

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.