Kamis, 31 Mei 2012

Kepada Siapa Kita Berharap?


Ketika hidup terasa sempit dan sesak. Ketika kita mulai menemui jalan buntu dalam hidup. saya hanya bisa berpesan kepada sahabat semua untuk terus Berharaplah Hanya Kepada Alllah.

adakah kedudukan yang lebih tinggi daripada menjadi Hamba Allah. karena dengan menjadi Hamba Allah. maka seluruh kebutuhan kita, hajat/ keinginan kita menjadi tanggungan Allah.

Ini bukanlah berarti mengajarkan kita untuk Pasrah, yang perlu kita lakukan ketika masa-masa sulit itu adalah merubah keyakinan kita secara total untuk hanya Bergantung Kepada Allah. kemudian bertawakallah dengan berikhtiar.

Kerisauan dan Kegalauan kita selama ini, bisa jadi karena kita terlalu banyak berharap kepada Manusia. sehingga ketika kebutuhan dan keinginan kita tidak terpenuhi, timbullah kegelisahan dan kegalauan.
Sahabat,

Senin, 28 Mei 2012

APA MOTIVASI MENULIS BUKU


Talk Show Buku SOBS
Mengapa harus menulis? sebuah pertanyaan yang sering dilontarkan kepadaku dalam beberapa kesempatan seminar, Talk Show, dan diskusi. apakah menulis memerlukan bakat khusus sejak kecil? semoga ini akan menjawab, kenapa ada orang yang mempunyai semangat yang tinggi menulis dan kenapa ada orang yang hanya sekedar menulis? setiap kita mempunyai pendapat masing-masing tentang menulis.

Dalam Kesempatan Talk Show Buku "Setiap Orang Berhak Sukses" di Gramedia, dua minggu yang lalu, ada pertanyaan yang menurutku sangat mendasar dan penting untuk di jawab, tetapi karena waktu sudah habis karena sebentar lagi masuk waktu sholat maghrib, jadi belum sempat menjawab pertanyaan peserta tentang Motivasi Dasar Menulis Sebuah Buku. 

Menulis adalah salah satu sarana saya untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, berupa bertemu dengan orang-orang besar dan hebat di indonesia dan dunia, kesempatan untuk keliling indonesia dalam rangka belajar dari yang TERBAIK dan membawa perubahan dengan berbagi.


Minggu, 27 Mei 2012

Janji Seorang Ayah

Ayah dalam sepi hening kurindu
untuk menuai padi milik kita
tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
anak mu sekarang banyak menanggung beban (Titip Rindu Buat Ayah : Ebiet G Ade)

Ayah siapa tak kenal sosok satu ini, kalau ibu mewakili kelembutan dalam rumah tangga maka ayah mewakili ketegasan. jika ibu mewakili kasih dan sayang maka ayah mewakili kebijaksanaan, semuanya saling melengkapi. cerita berikut saya sadur dari tulisan lama yang masih saya ingat dan saya rekam baik dalam memori saya. Menjadikan motivasi bagi saya untuk berbuat baik pada orang tua. Membuat saya menitikkan air mata bagaimana kasih seorang ayah pada anaknya. ketika mengetahui bahwa yang pertama kali dilakukan ayah saat pulang kerja adalah menggendong saya, bukan makan ataupun berganti pakaian..

Kamis, 24 Mei 2012

GO TO THAILAND

"Kak, Alhamdulillah saya jadi berangkat ke Thailand Bulan depan, Terimakasih atas nasehatnya dan Mohon Doanya agar urusannya bisa lancar"  begitulah sms yang masuk ke HP Nokia Merah yang tergeletak di Meja.

subhanaulloh, perasaan saya bercampur aduk. karena di satu sisi saya yakin bahwa lelaki itu pasti bisa mencapai mimpinya atas izin Allah. 

saya masih membayangkan, tiga bulan yang lalu pemuda itu datang ke rumah membicarakan impiannya untuk dapat pergi ke thailand dalam rangka pertukaran mahasiswa. tetapi jika melihat IPK yang pas-pasan dan persiapan yang kurang, membuat pemuda itu menjadi pesimis.

ketika itu saya hanya memberi nasehat bahwa yang pertama kali harus dilakukan adalah merubah keyakinan dan sandaran hidup. banyak orang yang terlalu PD akan kepintarannya yang akhirnya jatuh dan kecewa karena impiannya tidak terwujud. akan tetapi, tidak sedikit orang-orang yang keadaannya (secara materi) terbatas tetapi memiliki kesempatan dan peluang yang berlimpah. 

Ketika Tekad yang kuat disertai dengan tindakan bertemu dengan Tawakal maka akan melahirkan energi yang luat biasa karena bisa menghasilkan kekuatan tak terhingga.

pemuda itu berhasil mengalahkan 70 pesaingnya untuk ikut pertukaran mahasiswa ke Thailand. apa rahasianya?? Selain Belajar dengan Keras. Kita dapat belajar jalan yang ia lakukan untuk mewujudkan impiannya.

saya mendengar langsung pernyataan bahwa pesaingnya memiliki IPK yang tinggi dan rata-rata berasal dari keluarga yang berada.

yaitu, meminta restu dan doa kedua orang tua, menyandarkan secara total keyakinan kepada Allah yang Maha Berkehendak, Bersinergi dengan Manusia dan Dosen dengan selalu bertanya. dan satu lagi, ia Memfokuskan kepada Tujuan Bukan Pada Hambatan.

Mendengar Kabar ini saya jadi ingat cerita penerbangan ke Medan dalam Acara Pekan Nasional Cinta Sejarah. Secara Realistis, tidak mungkin berangkat, tetapi Jika Allah Sudah berkehendak. Maka apapun pasti Terjadi, atas izin Allah.

Alhamdulillah, Semoga Allah Menjaganya selama perjalanan dan belajar di Thailand.
Semoga Allah Menjaga Imanmu saudarkau, Mempertemukan engkau denan orang-orang sholeh dan baik.


Rabu, 23 Mei 2012

SEMINAR BUKU SOBS

Hari Yang bersejarah sekaligus mengembirakan. Berbagi Inspirasi, pengalaman, tips, ilmu dari Pagi hingga malam. Lelah dan Keringat yang menucur deras di sela-sela baju tidak terasa telah membasahi baju kami. tetapi, melihat senyuman orang-orang yang ingin belajar. semua itu menjadi hilang.

Sabtu, 20 Mei 2012. Sejak Pagi Ruangan Aula Man Model dipenuhi oleh Siswa-Siswi yang antusias untuk mengikuti SEMINAR BUKU SOBS.400 an Siswa memadati ruangan, telah menunggu acara SEMINAR SOBS.

Ruangan Pun Tidak Cukup Menampung Siswa-Siswa yang Ingin Ikut. Tampak dari Luar, Siswa sibuk mencari tempat yang nyaman untuk duduk.

Hal lain yang berkesan adalah apresiasi para guru, khususnya guru Bimbingan Konseling dan Biologi, dengan antusias mereka menyodorkan banyak pertanyaan mengenai dunia tulis menulis, saya seolah2 sedang berhadapan dengan anak muda yang sedang semangat menuntut ilmu.

Rabu, 16 Mei 2012

Belajar dan Bertindak

TB Gramedia


Terkadang saya selalu berpikir bagaimana menjadikan hidup ini lebih baik. setiap orang pasti menginginkan kehidupan yang lebih baik, tetapi pernahkah kita bersungguh-sungguh untuk merubah cara pandang kita tentang kehidupan. karena cara pandang inilah yang menentukan seseorang dalam meilhat masalah dan peluang dalam hidup.

Jika kita selalu bertanya, kenapa nasibku tidak berubah. dari dulu sampai sekarang, seperti ini saja.
Jawabannya mungkin karena ilmu dan tindakan kita juga tidak pernah berubah. setelah tamat sekolah atau kuliah, ilmu yang kita miliki tetap sama. dengan alasan sibuk kerja, akhirnya cara kita bekerja juga tidak berubah. kenapa?

jika kita tarik benang merahnya, mungkin karena kita lupa untuk kembali belajar dan segera memperbaharui tindakan kita dalam hidup. 

saya masih ingat beberapa tahun yang lalu, mungkin saya adalah orang yang biasa-biasa saja, akan tetapi hidup saya pun Meledak ketika saya Mencintai ILMU dengan Senantiasa belajar dimana saja, baik melalui Guru, Mentor, Ustadz, maupun melalui buku-buku.

Banyak cemoohan yang mengatakan, ngapain buang-buang uang untuk beli buku, ga bisa dimakan! begitulah cara berpikir masyarakat kita. (Tetapi Sekarang pelan2 berubah) saya tetap bertekad untuk menjadi Yang RUARRRRRR BIASAA. menjadi pemuda di atas rata-rata. hingga Akhirnya, Cara Berpikir, TIndakan, Pergaulan saya pun berubah, Alhamdulillah semua itu dimulai dari Kesungguh-sungguhan kita untuk Belajar dan Bertindak.

apalah artinya belajar tanpa tindakan, belajar membuatmu tampak lebih Tegar dalam menjalani Hidup, Lebih Terang dalam melihat Tujuan Hidupmu.

Apakah Allah akan memberikan Derajat yang sama kepada Orang yang Ilmu dan tindakannya itu-itu saja, dengan Orang-Orang yang selalu memperbaharui ilmunya dengan Belajar dan Segera Bertindak?

Semoga Allah Senantiasa Memuliakan hamba-hambanya yang Beriman dan berilmu.

saya tidak pernah menyangka, tahuan 2010 saya bertemu buku pak Ippho Santosa : 7 Keajaiban Rezeki di Gramedia Padang dalam acara Arung Sejarah Bahari. Sekarang, sebuah Kebesaran Allah, menyandingkan Buku saya dengan Pak Ippho di Gramedia. 

Ya Allah
Berikan kami Kekuatan untuk merubah sesuatu yang bisa kami ubah
Berikan kami kedamaian untuk menerima sesuatu yang tidak bisa kami ubah
dan berikan kami petunjuk untuk membedakan keduanya.

Belajar mengetahui sesuatu yang harus kita lakukan itu penting sahabat,
Tetapi, Melakukan Apa yang telah kita ketahui itu jauh lebih Penting..

Selamat Membaca, Selamat Berkarya

Kamis, 10 Mei 2012

Moral dan Peradaban Menurut Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun
Abu Zayd ‘Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadhrami atau yang lebih dikenal dengan Ibn Khaldun (1332-1406M) berpendapat bahwa peradaban adalah seperti makhluk hidup yang memiliki umur. Ia bermula dari fase kelahiran, remaja, menua lalu mati.

Peradaban berkembang seiring berkembangnya kerja-kerja pembangunan. Sementara musuh peradaban adalah gaya hidup boros dan bermewah-mewahan sehingga bisa menyeret pada fase keruntuhan. Firman Allah: Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran). QS. Ali Imran: 140.

Menurut Ibn Khaldun peradaban adalah sebuah fase alami. Munculnya peradaban berarti menandai berakhirnya kehidupan baduwi. Akan tetapi saat kehidupan baduwi mencapai taraf kehidupan yang tinggi dan berkembang pesat dalam industrinya, maka secara perlahan akan menuju pada kehancuran. Karena sesungguhnya peradaban itu secara tersirat membawa benih-benih kerusakan. Negara semakin menua dan pada gilirannya akan runtuh. Masa tua bagi sebuah negara menurut Ibn Khaldun adalah sebuah daur kehidupan yang alami. Ia merupakan penyakit kronis yang tidak mungkin diobati.

Fase Perkembangan Negara dan bangsa

Negara sebagai institusi politik yang membentuk sebuah peradaban, sebenarnya mempunyai lima periode yang dilaluinya: a) periode perebutan kekuasaan dan kemenangan. b) periode tirani dan penindasan. c) periode vakum dan rileks yang waktunya nyaris digunakan untuk menikmati hasil kekuasaan dan bersenang-senang dengan kemewahan dunia. d) periode berpuas hati dengan apa yang dicapai oleh generasi pendahulunya. e) periode pemborosan dan tabzir. Bisa dikatakan, pada periode ini, tanpa sadar, penguasa telah menghancurkan apa yang telah dibangun para pendahulunya. Dan dalam lima periode yang dilalui sebuah negara tersebut, terdapat tiga jenis generasi; generasi badui, generasi madani dan generasi yang bermewah-mewahan.

Sebuah negara dibentuk untuk mencapai taraf kenyamanan dan kemewahan. Pada awalnya kenyamanan dan kemewahan ini akan menjadikan negara lebih kuat dan menjadi kebanggaan setiap masyarakat madani. Tapi di sisi lain, ia juga menjadi alasan tersungkurnya sebuah peradaban, apalagi jika tidak diimbangi dengan nilai-nilai moral.

Rabu, 09 Mei 2012

K + R = H

setiap manusia pasti selalu dihadapkan dengan tantangan dalam hidupnya. karena tantangan adalah bagian dari kehidupan kita. akan tetapi, setiap orang memiliki sikap yang berbeda dalam merespon tantangan yang datang.

Rumusnya : K + R = H

K = Kondisi 
R = Respon
H = Hasil

contoh, jika kita sedang ditimpa kesusahan maka ada yang meresponnya dengan mengeluhkan kondisinya dan hasilnya sudah bisa dibayangkan pasti negatif, karena cara memandang dan meresponnya negatif.

Tetapi, ketika seseorang sama-sama mendapatkan situasi sulit, yang satunya lagi meresponnya dengan positif dan terus berusaha belajar dan bangkit sambil melakukan evaluasi tentang tindakan-tindakannya selama ini. Hasilnya???

Ilmu Bertambah, Metode Diperbaiki, Timbul Semangat untuk Kembali Bangkit. InsyaAllah hasil yang diharapkan tercapai.

Untuk Setiap Kita yang berharap dan Ingin mendapatkan Hasil yang maksimal dalam hidup, hal yang pertama kali diperhatikan adalah bagaimana cara kita merespon situasi

Semoga Hari-Hari Kita (Apapun Kondisinya) menjadikan Kita Pribadi Yang Lebih Kuat.
Salam.

Jika Ingin Ngobrol bisa follow di @riosaputra0 atau di FB : Rio Saputra

Kamis, 03 Mei 2012

KEKUATAN DOA IBU

Tonny tampak kelelahan dalam menyelesaikan pekerjaannya sebagai cleaning servise di salah satu Mall tempat ia tinggal. tampak raut wajah lelah ketika kembali dari tempat kerja ke rumah. sejak masuk kerja beberapa bulan yang lalu, ia harus membersihkan sampah di sekeliling Mall dengan cuaca panas, hujan, dan angin kencang.

"Tidak Kerja membosankan, bekerja juga terkadang meletihkan"gumamnya dalam hati

salah satu kebiasaan tonny adalah senang menceritakan pengalaman yang dialaminya kepada keluarga, sahabat, dan teman dekatnya. hingga suatu hari, ia menceritakan keletihannya karena harus bekerja di luar gedung kepada Ibunya. Ibunya tampak simpati dengan perjuangan anaknya yang berjuang meraih masa depannya.

ternyata ibunya lebih bahagia anaknya keletihan karena bekerja daripada keletihan karena tidak ada yang dikerjakan alias pengangguran.sang ibu hanya memberikan nasehat untuk bersabar dan terus belajar.

"Syukurilah nikmat yang ALLah berikan, ada begitu banyak orang yang hari ini belum bekerja, oleh karena itu, bersabarlah dan jadikan tempat belajar mengasah potensi dan hubungan baik dengan orang lain"kata ibunya, sambil memandang wajah anaknya.

Lalu apa yang terjadi?


Di Tempat dan Waktu yang berbeda, Ibunya hanya mampu bersyukur kepada Allah, karena Allah mengabulkan Doanya.

"Ya Allah, Segala Puji Hanyalah Milikmu, Hanya KepadaMu kami menyembah dan Hanya KepadaMulah kami meminta pertolongan, berikan keselamatan kepada anak-anak hamba, dan pindahkan ia agar dapat bekerja di dalam ruang ya ALLah, karena HambaMu tidak tega ketika mendengar keluhannya karena sering kepanasan dan kehujanan. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan  Mengabulkan Doa"

"Aaamin"

Beberapa minggu kemudian, sebuah kondisi yang diharapkan oleh Tonny tercapai. tiba-tiba ia dipindahkan oleh manajernya untuk membersihkan bagian dalam Mall, sehingga tidak lagi kepanasan dan kehujuanan. Tonny tampak begitu girang dan bergembira.

3 Minggu Kemudian, Sang Ibu Mengunjungi Tonny, dengan semangat dan kegembiraan yang meledak-ledak, Tonny menceritakan bahwa ia sudah berkerja di dalam .

Ibunya hanya Tersenyum sambil berkata dalam hati 
"Teriakasih Tuhan, Engkah telah mengabulkan doaku"




Selasa, 01 Mei 2012

BAGAIMANA MENGISI WAKTU

Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan
menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal
pikiran mereka selalu melayangdayang tak tahu arah.

{Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang.
(QS. At-Taubah: 87)

Saat paling berbahaya bagi akal adalah manakala pemiliknya
menganggur dan tak berbuat apa-apa. Orang seperti itu, ibarat mobil yang
berjalan dengan kecepatan tinggi tanpa sopir, akan mudah oleng ke kanan
dan ke kiri.

Bila pada suatu hari Anda mendapatkan diri Anda menganggur tanpa
kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah, dan cemas! Sebab, dalam
keadaan kosong itulah pikiran Anda akan menerawang ke mana-mana;
mulai dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini,
hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu Anda alami.
Dan itu, membuat akal pikiran Anda tak terkendali dan mudah lepas kontrol.
Maka dari itu, saya nasehatkan kepada Anda dan diriku sendiri bahwa
mengerjakan amalan-amalan yang bermanfaat adalah lebih baik daripada

terlarut dalam kekosongan yang membinasakan. Singkatnya, membiarkan
diri dalam kekosongan itu sama halnya dengan bunuh diri dan merusak
tubuh dengan narkoba.
Waktu kosong itu tak ubahnya dengan siksaan halus ala penjara Cina;
meletakkan si narapidana di bawah pipa air yang hanya dapat meneteskan
air satu tetes setiap menit selama bertahun-tahun. Dan dalam masa
penantian yang panjang itulah, biasanya seorang napi akan menjadi stres
dan gila.

Berhenti dari kesibukan itu kelengahan, dan waktu kosong adalah
pencuri yang culas. Adapun akal Anda, tak lain merupakan mangsa empuk
yang siap dicabik-cabik oleh ganasnya terkaman kedua hal tadi; kelengahan
dan si "pencuri".

Karena itu bangkitlah sekarang juga. Kerjakan shalat, baca buku,
bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar, atau
berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir
kekosongan itu! Ini, karena aku ingin mengingatkan Anda agar tidak
berhenti sejenak pun dari melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Bunuhlah setiap waktu kosong dengan 'pisau' kesibukan! Dengan
cara itu, dokter-dokter dunia akan berani menjamin bahwa Anda telah
mencapai 50% dari kebahagiaan. Lihatlah para petani, nelayan, dan para
kuli bangunan! Mereka dengan ceria mendendangkan lagu-lagu seperti
burung-burung di alam bebas. Mereka tidak seperti Anda yang tidur di
atas ranjang empuk, tetapi selalu gelisah dan menyeka air mata
kesedihan.