Senin, 16 April 2012

MENJADI MANUSIA YANG PATUT DICINTAI

Setiap manusia selalu rindu untuk di cintai, akan tetapi terkadang perbuatan kita tidak menunjukkan bahwa kita layak untuk di cintai. Lihat saja di sekitar kita, kita selalu meminta diperhatikan tanpa mau memperhatikan, meminta dilayani tanpa mau melayani, meminta di cintai tanpa mau mencintai.

Lalu apa rahasia agar kita menjadi pribadi yang pantas dan layak untuk di cintai? Kepantasan itu dilihat dari sejauh mana nilai manfaat yang kita miliki. Semakin besar nilai manfaat yang kita berikan untuk manusia dan alam semesta. Maka kita adalah makhluk yang akan dicintai. Ya kebermanfaatan yang tidak mengharap pujian atau tepukan tangan. Karena engkau selalu berkarya di kala sepi dan ramai, senantiasa berusaha taat dikala semangat dan lesu. Memberi dikala ada dan sempit.

Kepantasan untuk dicintai adalah milik setiap manusia di bumi ini. Apalah artinya hidup tanpa dicintai. Hanya masalah, mengeluh dan menangis yang menjadi teman. Oleh karena itu, bukankah kita ingin menjadi manusia yang dicintai?

Apapun peran kita saat ini, di sekolah, kampus, Kantor, Pasar, dll. Jadilah manusia yang penuh manfaat.

Maka sebaik-baik seorang mukmin adalah paling banyak bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. 

Karena seorang mukmin mengetahui betul manfaat dari ia menebar manfaat. Untuk itulah ia tidak menyia-nyiakan waktunya agar waktunya senantiasa terisi penuh oleh kemanfaatan bagi orang lain dan tentunya akan kembali ke empunya penebar manfaat tersebut. Ini mengindikasikan bahwa untuk menebar manfaat penuh keberartian maka keimanan harus senantiasa dipupuk agar mekar pada momentumnya. Dan tentunya untuk meningkatkan keimanan adalah dengan cara ber-taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). 

Raih cinta-Nya, maka engkau pantas untuk dicintai. Karena dalam peraihan cinta Allah tersebut, amal-amal kebaikan lantas tersebar dan memiliki kemanfaatan bagi orang lain dan lingkungannya. Insya Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.