Ada beberapa hal dalam hidup yang terkadang kita tidak tahu muara akhirnya akan kemana? Mengambil langkah pertama tentu bukan pekerjaan yang mudah, apalagi informasi yang tidak mendukung dalam mengambil keputusan. Mengambil keputusan tanpa informasi yang akurat tentu sangat beresiko.
Sebagai seorang muslim, setiap orang dituntut untuk berilmu sebelum beramal. Kita dilatih untuk mencari informasi dan ilmu yang shahih tentang sesuatu.
Adakalanya sebagai manusia rencana-rencana yang telah kita rancang dengan matang belum berjalan sesuai rencana. Tapi, tugas kita memang harus merencanakan, memprediksi setiap kemungkinan yang akan terjadi, dan memperkecil resiko yang akan ditimbulkan.
Bagi sebagian orang tentu akan kesulitan untuk mendapatkan gambar besar tentang masa depannya. jika doa telah rutin ia mohonkan kepada Rabbnya, ia telah berusaha untuk memutuskan yang terbaik, yang paling penting setelah itu adalah bertawakkal kepada Allah.
فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ
... Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai
orang yang bertawakal. -Surat Ali 'Imran, Ayat 159
Apa maksud tawakal kepada Allah?
Kita menyerahkan hasil akhir urusan kita kepada Allah. Kita yakin sepenuhnya bahwa dengan menyerahkan perkara yang sedang kita jalani kepada Allah, pasti Allah akan memberikan yang terbaik. Bertawakal kepada-Nya juga berarti kita yakin dan percaya bahwa hanya Allah penentu segalanya. Keputusan dan pilihanNya pasti yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.
Tawakal bukan berarti meniadakan usaha
Tawakal yang benar adalah yang disertai usaha yang maksimal dan doa yang terus-menerus. usaha dan doa adalah satu nafas dalam setiap gerak-gerik langkah seorang yang meyakini bahwa hanya Dia lah sebagai-baik tempat untuk mengantungkan harapan.
Baca juga: Tawakal Seekor Cicak
Mengapa tawakal ini penting?
Manusia terkadang dengan kecerdasan, kehebatannya, sudah merasa cukup dengan mengandalkan otak dan semua fasilitas yang ia miliki. Manusia dengan teknologinya hampir bisa memastikan setiap hasil yang akan diperoleh dari setiap proses yang ia lakukan. ia tiba-tiba sombong, angkuh, dan merasa tidak butuh kepada-Nya.
Suatu saat keadaan yang tidak pernah ia perkirakan terjadi, semua diluar perkiraan manusia dan akhirnya ia tertunduk, merendah, dan kembali mengingat-Nya. bahwa dibalik semua kekuasaan ada kuasa Allah Sang Penentut segalanya.
Rasa tawakal ini juga akan berkurang ketika manusia merasa cukup dengan jaminan manusia (Seperti sudah memiliki gaji yang cukup, fasilitas dan tunjangan yang lengkap). Manusia secara fitrah memang butuh sebuah kepastian, keamanan, dan kenyamanan. akan tetapi, jika tidak hati-hati semua itu malah membuat ia semakin jauh dari Allah, kurang harap dan cemas terhadap rahmat dan ridha Allah.
إِن يَنصُرۡكُمُ ٱللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمۡۖ وَإِن يَخۡذُلۡكُمۡ فَمَن ذَا ٱلَّذِي يَنصُرُكُم مِّنۢ بَعۡدِهِۦۗ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal. -Surat Ali 'Imran, Ayat 160
Saya merenungi dalam-dalam ayat di atas, saya merasakan ayat tersebut benar-benar hidup dan hadir dalam kehidupan setiap saat. Maka sampai saat ini sebagai rasa syukur, hendaknya seorang muslim selalu mendekat kepada sumber pertolongan. Allah dengan caranya yang unik dan unpredictible memberikan hal-hal yang diluar perkiraan.
Karena itu, hendaknya kepada Allah saja. ya hanya kepada Allah orang-orang-orang mukmin menyerahkan hasil akhir dari setiap usahanya. Karena sehebat-hebatnya manusia yang kita titipkan sebuah urusan, selalu ada kelemahan, lupa, dan khilaf.
Sudahkah Anda hari ini menyerahkan hasil akhir Anda kepada-Nya?
Lihat apa yang akan terjadi.
Baca juga: Tawakal Seekor Semut
Bengkulu, 23 Rabiul Awal 1441 H
Hamba Allah yang selalu mengharapkan rahmat, ridho, dan ampunan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.