Jumat, 27 September 2019

Kiat Menghadapi Fitnah Akhir Zaman


Allah takdirkan kita hidup di akhir zaman. Penuh fitnah, kejahatan, tindakan kriminalitas. Baik dilakukan individu maupun kelompok. Kita bisa lihat di masyarakat sekarang lokal, regional, global. Hidup semakin terasa sulit.

Alhamdulillah Allah takdirkan kita sebagai umat islam. Merupakan salah satu keunggulan ajaran islam. Kita diajarkan oleh Al Quran dan Sunnah. Kita bisa membaca fenomena akhir zaman, sehingga kita tidak terjebak dalam fitnah akhir zaman.

Hadis nabi:

بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

“Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (HR. Muslim no. 118).

Fitnah dalam bahasa arab bukan sepeerti arti yang berkembang di masyarkaat kita. Fitnah itu kezaliman, yang hak jadi batil.

Fitnah boleh jadi karena syubuhaat (racun pemikiran), boleh jadi timbul dari syahwat (dorongan hawa nafsu untuk bermaksiat).

Dalam islam, fitnah subhat (Fitnah pemikiran) wahyu di tinggalkan, ucapan manusia diikuti. Rasul mengabarkan dahsyatnya, pagi mukmin sore kafir. Pagi baca lain, sore lain. Karena tidak punya timbangan.

Semua ada dalam genggamannya hari ini. Yang dalam gengaman kita bisa menghasilkan pahala atau malah menambah dosa kita.

Disore hari dia beriman, sore sudah kafir. Karena informasi yang berkembang begitu dahsyat. Karena copas yang tidak ia ketahui. Sudahkah kita memikirkan yang kita sebarkan itu sesuai dengan standar kebenaran

Allah menjelaskan dalam quran surah al-isro:

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. (QS. Al-Isra’ : 36)

jangan berikan pendapat yang kalian tidak mengerti dalilnya (Bukan masuk akal atau tidak masuk akal, tapi benar menurut Allah dan rasulNya)

Kenapa? 

Karena tulisan, pemikiran itu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah
Tentulah akan menambah beban kita di akhirat kelak.

Kemudian Rasul menjelaskan apa yang dilakukan manusia, ada sekelompok orang yang memanfaatkan konflik di masyarakat sebagai sumber keuangan.

Saudara kita sebagai hakim, penegak hukum berhati-hati. Rasul sudah mengabarkan, akan ada orang yang memanfaatkan kesulitan orang lain. Semua bisa diatur dengan uang.

Dalam riwayat lain, rasul mengabarkan orang akan berlomba-lomba menjual agama. Untuk apa? Untuk mendapatkan dunia.

Ini biasanya terjadi di kalangan bani israil, pastur-pastur untuk menjual agama. Berkolaborasi dengan penguasa untuk melegalkan sesuatu sehingga kaya raya.

Sering rasul mengingatkan sehabat-sahabatnya.

Kita tidak tahu lagi berapa abad lagi kiamat.

Fitnah informasi itu luar biasa, sehingga fitnah informasi itu bisa menyesatkan kita. Orang-orang jauh dari AL-Qur’an. Kaum muda kita, 10-15% yang bisa baca Al-Qur’an. Sehingga ketika AL-Qur’an itu jauh dari dalam diri mereka, maka akan mudah terkena fitnah.

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

Berkatalah Rasul, “Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan.” [Al-Furqân/25:30]

Siapa yang punya opini dia yang akan menang, tanpa mengindahkan Al-Qur’an.

Sebuah hadis dari Abu Amr bin Ash “akan ada nanti suatu masa, bahwa semua perkara akan terbuka (kejahilan, kejahatan, khomar) bahkan kejahatan itu sudah menjadi sebuah kebanggaan. Banyak orang yang tidak bermutu yang bermunculan, tidak ada ilmu, tidak tahu rukun islam, rukun iman, sholat.  Tersebar manusia-masusi sampah. Cirinya: amanah sudah tidak ditepati, sumpah tinggal sumpah. Kontrak kerja, kita dilatih untuk jujur dalam kerja, semua dilangar, mudah sekali melanggar amanah. Apabila amanah dilangar, tunggulah kehancuran (bukan dari orang awan, tapi pemimpin)

Setiap saat berantem, hanya beda partai, beda guru, beda pengajian, umat sudah kacau balau, ukhuwah mereka sudah kacau balau.

Ya rasulullah apa yang harus kami lakukan. Kata nabi ada 4:

  1. Amalkan ilmu yang kalian pahami. Tahu sholat itu baik, kerjakan, puasa senin kamis, amalkan. Akhir zaman, ilmu tersebar, pengalaman kurang. Asal benar sandarannya, shohih hadisnya.
  2. Tinggalkan kemungkaran. Jaga diri kalian, dosa berbohong, berzina. Karena banyaknya kemungkaran akan menimbulkan kekacauan
  3. Fokus-fokus pada perbaikan diri kalian. Jangan terpengaruh pada informasi a, b. Atau bahasa al-qur;an selamatkan diri dan keluarga kalian di diri kalian. Mana yang boleh kerjakan, yang tidak boleh tinggalkan. Ada tiga urusan yang kita fokuskan (1. Agama kita, 3. dunia kita (sumber rezeki: halal barokah  walaupun tidak berlimpah), 3. Akhirat : gimana cara kita masuk surga. Tentulah berdasarkan bimbingan Al-Qur;an dan sunnah rasul)
  4. Jangan terlalu banyak ikut campur, kekacauan yang ada di masyarakat. Semua tidak ada dasar ilmunya, semuanya hawa. Apapun pendapat kita akan mintai pertanggungjawabannya. Orang yang mengurus masyarakat orang yang berilmu, punya leaderhship yang kuat.

Di akhir zaman hidup kita berat, semua kondisi menggiring kita jalan hidup ke neraka.  Kita amalkan ilmu yang kita ketahui, kita fokuskan perbaikan diri kita. lalu lingkungan terdekat kita (Keluarga, masyarakat) baru meluas.

Hadis akhir zaman sangat banyak, sehingga kita bisa membawa diri yang benar. Sekarang media  (hampir 90%) dikuasai mayoritas oleh yahudi dan nasrani.  

Semoga Allah lindungi kita.

Selengkapnya bisa ditonton di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=2me6edK92Us 

Bengkulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.