Apakah Anda pernah merasakan jatuh cinta? setiap manusia pasti pernah merasakan jatuh cinta. bagaimana perasaan Anda ketika itu? apa yang Anda pikirkan tentang sosok yang Anda cintai? Pasti menyenangkan sekali jika kita mencintai.
Saya merenungi
firman Alloh swt, “Alloh mencintai mereka dan mereka pun mencintai Alloh " (Q.S.
Az-Zumar: 54). Apakah Anda pernah merasakan segan dan malu untuk menyatakan
cinta? Ketika hati saya segan menyatakan cinta kepada Sang Pencipta, sedihlah
ia dan berkata “ bagaimana mungkin jika kau benar-benar cinta jika masih
menunda amal, cinta kepada-Nya adalah taat kepada-Nya.”
Sekarang saya
menyadari alangkah bodohnya saya, ketika belum mengenal sang pencipta yang Maha
Segalanya. Indra kita terkadang sering tertipu dengan keindahan, kecantikan
atau ketampanan seseorang. Tetapi, kita jarang mencintai Sang Penciptanya. Jika
Anda sudah mendapatkan cinta-Nya, yakinlah itu adalah anugrah dan kebahagiaan
terbesar dalam hidup dan semoga Anda akan dipertemukan dengan seseorang yang
juga mencintai Alloh Sang Pencipta.
Berbicara tentang
cinta, saya ingin berbagi sesuatu kepada Anda. Sesungguhnya cinta itu bersifat
indrawi yang tidak akan pernah lepas dari pendapat kita pribadi, makanya
terkadang sangat sulit menyadarkan seseorang yang sedang jatuh cinta. Akan tetapi,
kecintaan yang didasarkan atas dasar ilmu dan amal akan mampu menyibak makna
yang tersembunyi hingga seseorang mencintai sesuatu tersebut.
Pernahkah Anda
melihat, atau mendengar ada orang yang terlalu fanatik dengan tokoh sehingga
menimbulkan pertengkaran karena mereka mencintai hanya dari sisi indrawi,
tetapi ketika mereka melihat lebih dalam tentang tokoh yang mereka kagumi
niscaya akan tersibak sesuatu yang lebih maknawi di dalam kepribadian para
tokoh tersebut. sehingga cintanya kepada tokoh tersebut semakin besar dan kuat.
Saya selalu
bertanya kepada hati kecil ini, jika kita mencintai sosok yang sempurna,
pribadinya mulia, tutur katanya lembut, kenapa saya tidak lebih mencintai Sang
Penciptanya? Bagaimana mungkin kita mencintai seseorang tanpa mencintai yang
menciptakan mereka?
Waktu pagi
adalah saat yang paling istimewa bagi saya. Di waktu ini saya merasakan energi
terdahsyat dalam satu hari, karena bisa berhubungan lebih dekat dengan Sang
Pemilik Energi. Waktu emas ini juga saya gunakan untuk membaca, tadabbur ayat-ayat
cinta-Nya kepada hambanya yang kecil. Kenikmatan ilmu adalah karunia yang
paling dahsyat dan bermakna bagi saya daripada kenikmatan fisik yang saya
rasakan.
Dialah yang
mempertemukan saya dengan kekasih-kekasihnya yang jarang tersorot oleh publik
dan media masa tetapi memiliki ilmu yang dalam tentang bagaimana mencintai-Nya.
Saya masih ingat delapan tahun yang lalu, hamba pilihan Alloh itu, mengajarkan
kami untuk mengenal dan mencintai Sang Pencipta. Semua itu mengubah segalanya,
sejak itu saya seolah-olah terlahir sebagai pribadi baru. Pupuk rasa cinta itu
adalah ilmu, Dialah yang menciptakan sarana agar saya sampai kepada
pengetahuan, hingga kini saya mengerti banyak hal dalam hidup.
Seluruh yang
saya cintai berasal dari-Nya, karena-Nya, dan Untuk-Nya, baik yang lahir maupun
batin. Seluruh jalan kemudahan mencapai ilmu pengetahuan adalah pemberian-Nya. Kenikmatan
belajar dan menuntut ilmu telah menghilangkan rasa dingin, kantuk, jauh, sakit,
sehingga memulihkan kesadaran saya akan pertemuan dengan-Nya. Andai bukan
karena ayat-ayat cinta-Nya yang saya baca setiap hari dan sabda kekasihnya
Rosululloh saw mungkin saya tidak akan tahu dan mengerti apa-apa.
Bagaimana mungkin
cinta saya bisa memudar dan hilang ketika saya mengetahui bahwa Dialah yang
menggenggam segala urusan dengan kuasa-Nya dan merupakan tempat saya kembali di
akhirat nanti. Segala sesuatu yang
disenangi, Dialah penciptanya. Dialah yang menghiasi dan memolesnya, hingga jutaan
jiwa tertarik dan condong kepada-Nya.
Dia lebih sempurna dari apapun yang Dia ciptakan.
Jika kita
pernah melihat dan menikmati sebuah gambar atau lukisan yang sangat
menakjubkan, tentunya kita akan sangat kagum kepada ahli lukisnya. Itulah yang
seringkali timbul dari pikiran-pikiran yang bersih dan jiwa yang rindu akan
Sang Pencitanya yang tidak terbelenggu oleh hal-hal yang sangat indrawi, untuk
berusaha menembus apa yang ada dibalik segala sesuatu yang tampak. Ketika terlihat
kebesaran karya Sang Pencipta dalam karya Ciptaan-Nya, maka bangkitlah rasa
cinta dalam diri kepada-Nya.
Kita akan
merasakan cinta itu semakin berkobar-kobar, sehingga kita akan selalu rindu
untuk berjumpa dengan-Nya. Saya yakin masjid tidak akan sepi, karena setiap
jiwa rindu kepada penciptanya.
Saya akan
tutup dengan sebuah ungkapan dari guru saya “ Jika seseorang mulai cenderung
melihat Sang Khaliq dengan mata kewibawaan, akan muncul dalam hatinya rasa
takut. Akan tetapi, jika ia cenderung melihat bahwa Sang Khaliq Mahadermawan,
ia akan selalu mengharap.
Sudahkah
Hari ini Anda Mencintai-Nya?
Bengkulu, 6
Rabiul Awal 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.