Sabtu, 13 Agustus 2011

Berpihaklah Kepada Kebenaran yang Hakiki

Renungan Bagi Umat Islam

Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Semoga keselamatan dan keberkahan Allah selalu menyertaimu saudaraku di manapun kalian berada.
  Tiada sikap yang lebih baik dan mulia sebagai hamba Allah yang bertauhid cepat atau lambat akan berjumpa dengan-Nya kecuali langkah takwa menyertai kita kapan pun, dimana pun, dan insyaAllah dalam kondisi bagaimana pun. 

Salawat dan salam kita sampaikan bagi Hamba Pilihan Allah kepada Rosululloh shalaullohhu 'alaihi wassalam. 

Yang berhasil mendobrak dinding pemisah antara bangsa barat dan bangsa timur, antara kulit hitam dan kulit putih. 

Islam adalah agama yang tidak terikat oleh teritorial geografis, suku, bangsa, etnis, rasis dan nasionalisme. 

Islam adalah agama yang tidak dikat oleh ideologi apapun. Bahkan islam adalah agama yang tidak terikat oleh sekedar darah keturunan, yang mengikat islam hanya Allah dan Rosululloh. 

Maka yang paling mulia di antara manusia adalah bukan yang berbicara atau yang mendengar, siapa yang tua atau yang muda, tetapi yang paling mulia diantara kita adalah orang yang paling pandai dan paling tekun dalam mendekatkan diri kepada-Nya.

Kamis, 04 Agustus 2011

Antara LIPIA dan LIBYA

Sebut saja namanya Nur, salah satu teman akrabku yang sangat bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang gratis di negeri yang serba tidak gratis ini. Setamat dari salah satu pesantren di Bogor, dia hijrah ke Bengkulu ke tempat orang tua yang telah melahirkannya.

 Kawan, tak sanggup aku menuliskan betapa kemelaratan menghantam keluarga mereka tanpa ampun. Ayahnya hanya seorang nelayan miskin yang bekerja dengan orang lain. Selama sepuluh hari laki – laki tua tapi murah senyum itu harus hidup di laut meninggalkan isterinya.

Ibunya hanyalah seorang guru ngaji yang terkadang menerima gaji tapi sering pula tidak. Namun ibu tua ini tetap menjalani hidupnya dengan tidak banyak menggerutu, mengeluh apalagi sampai menyalahkan Tuhan atas segala yang terjadi. Sahabatku ini memiliki satu kakak yang sudah menikah. Namun nampaknya situasi ekonomi keluarganya pun sama seperti orang tuanya.

Kawan ada baiknya ku ceritakan sedikit tentang situasi ekonomi keluarga mereka. Orang tua Nur menempati bedengan murah yang hanya berukuran 5 x 3 M. Tak ada barang berharga yang mereka miliki selain satu televisi tua yang hampir usang. Saya dan istri sempat berkunjung dan bersilaturahim kesana beberapa waktu yang lalu.

Mereka dengan ramah mencegah saya pulang sebelum makan bersama dengan keluarga mereka. Demi menghormati kami, ibunya sampai meminjam piring yang dinilainya layak disajikan untuk tamu. Masya Allah, walau mereka miskin secara harta namun mereka tidak miskin secara akhlak. Hal yang banyak mendera manusia – manusia Indonesia saat ini.

Selasa, 02 Agustus 2011

Islam dan Integrasi Sosial

Gong Perdamaian Dunia
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dirindu yang menyimpan banyak kemuliaan yang disediakan khusus kepada umat islam dalam meraih kemuliaan dan ampunan-Nya. Tidak heran selama bulan ramadhan, hampir seluruh stasiun TV menayangkan siaran dakwah seputar ramadhan.

Bulan ini juga mendatangkan kesejahteraan bagi para pencari nafkah dengan semangat mencari ridho Allah dan semangat berbagi semuanya berkumpul saling sapa. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim jangan ketinggalan untuk mensyiarkan Agama Allah ini ke seluruh umat manusia. Paling tidak, kita sebagai umat islam lebih memahami agama ini dan umat non islam dapat meluruskan persepsinya menggenai islam yang sering dikabarkan sebagai agama kekerasan.

Islam merupakan agama yang menegakkan nilai-nilai perdamaian. Saling menghargai perbedaan antar sesama dan selalu berusaha untuk mewujudkan keharmonisan dalam bermasyarakat dengan berbagai agama di luar islam sekalipun.

Islam dalam salah satu makna Harfiahnya adalah damai. Masuk islam berarti berada dalam agama yang menjunjung tinggi hidup damai. Nabi Muhammad dan kaum muslimin pada fase awal pun telah mengukir kisah sukses dalam menegakkan perdamian. kaum anshar dan muhajirin, bahkan yahudi dan nasrani yang berada di Madinah, dipersatukan menjadi kekuatan sosial yang saling menopang kebangkitan umat.