Sabtu, 25 Juni 2011

Mengatasi Rasa Takut dan Was-Was

Keberanian adalah sebuah cahaya kebebasan yang diharapkan oleh setiap manusia yang menginginkan hidupnya lepas dari rasa was-was, takut, tidak percaya diri, ragu dan bimbang dalam melangkah. Karena kehidupan dipenuhi dengan ketidakmungkinan dari harapan dan cita-cita. Kadang duka melanda dan suka datang tiba-tiba. Tawa dan tangis adalah sesuatu yang dipergilirkan. Oleh karena itu, sesungguhnya tangis dan tawa yang telah kita lewati adalah salah satu pondasi dasar yang telah kita pelajari bahwa hidup adalah sebuah permainan.

Satu tulisan sederhana yang ingin kupersembahkan untuk sahabat, bahwa hidup adalah sebuah pertarungan melawan kecenderungan dalam memilih kebaikan dalam hidup atau memilih keburukan sebagai jalan hidup seseorang. Sebuah motivasi untuk menghilangkan was-was dan benteng dalam menghadapi musuh kita bersama.

Sabtu, 18 Juni 2011

CARA MENSIKAPI ISU

Hidup di era tekhnologi seperti saat ini memungkinkan satu berita dapat tersebar dengan cepat dan luas. Isu yang belum tentu kebenarannya hendaknya dapat disikapi dengan bijak, karena tidak sedikit hanya karena isu atau berita yang tidak jelas menyebabkan terjadi perselisihan antar kelompok, keresahan bagi individu, dan malapetaka bagi sebuah bangsa. Bagaimana seorang muslim sebaiknya mensikapi sebuah isu dengan baik?

Saudaraku, dalam hidup kita memang tidak bisa lepas dari informasi. Buktinya hampir setiap orang memiliki HP, Televisi, Radio, dsb. Berinteraksi dengan banyak orang memungkinkan kita menambah pengetahuan akan informasi dan berita yang kita dapat. 


Selasa, 14 Juni 2011

TUNTUNAN

Ketika sang surya beranjak naik
Dan para gembala telah bangun
Maka ketika itu ia selalu tertarik
Untuk selalu menuntun

Tuntuntan adalah aturan
Dan aturan menciptakan keseimbangan dan harapan
Tanpa tuntunan dan aturan
Maka tidak ada yang tercipta
Karena semua adalah ciptaan-Nya

Ketika sang Kuasa sayang atas kita
Maka Dia memberi tuntunan dalam hidup
Tapi, Kenapa sekarang orang banyak lari dari tuntunan
Bukankah sayang tidak selalu berarti manis
Dan jahat berarti pahit
Tapi, tuntunan adalah bantuan
Dari yang Kuasa untuk menjadi pedoman
Dalam kehidupan

Senin, 13 Juni 2011

PENANTANG WAKTU

Aku berlari terus, meski nafasku tersengal-sengal. Otot-otot lututku pun telah lelah, namun tekadku telah membulat, apapun yang terjadi. Aku tak boleh kalah.

Sejak dulu aku selalu benci. Aku selalu benci pada makhluk bernama waktu itu. Dia selalu mentertawakanku. Dia selalu mencemoohku. Dia selalu menghinaku. Aku benci!

Orang-orang yang kusayangi semuanya menjadi korban makhluk itu. Masih teringat aku pada wajah pucat kuyu ibuku dan rapuhnya tulang-tulang ayahku serta darah yang mengalir dari tubuh istriku. Masih pula terngiang di telingaku bacaan talqin yang mengalir di bibir saat penguburan dilaksanakan. Saat itulah waktu mencibir padaku. Dia mencemoohku, bahkan mengancamku.

Tidak! Aku tak boleh kalah dalam persaingan ini. Aku sudah tak tahan pada ejekannya dan ejekan orang-orang yang menjadi hamba-Nya. Mereka terlihat seperti menelanjangi diriku dengan cercaan yang menyakitkan. Mereka menyalahkanku karena aku selalu gagal dalam setiap aktivitas yang memerlukan waktu. Bahkan mereka menghinaku karena terlambat menyelamatkan istriku yang kecelakaan mobil. Bukan. Bukan aku yang salah. Waktulah yang membuat semua terjadi. Andai tak terburu-buru mengejar waktu, istriku takkan mengalami kecelakaan itu. Andai waktu tak menguasai ayah ibuku, pasti mereka masih hidup di sisiku sekarang. Dan andai tak ada waktu, pastilah aku tak kehilangan masa mudaku. Ya! Waktulah yang bertanggung jawab atas semua kesedihanku. Maka patutlah bagiku untuk mengalahkannya dan membalasnya.

Jumat, 03 Juni 2011

PERGERAKAN BEM REMA UMB MENGAWAL KASUS KORUPSI DI BENGKULU






ORGANISASI KESUKUAN DI KAMPUS : ANTARA ETNISITAS DAN PRIMORDIALISME KELOMPOK

Hardiansyah, S.Pd
            Indonesia merupakan satu – satunya negara yang unik, mengingat beberapa hal seperti negara kepulauan dan negara yang paling multi etnis, Multi agama dan kepercayaan (termasuk yang tidak diakui negara), multi partai dan lain sebagainya. Hal – hal yang unik ini tidak dimiliki oleh negara – negara lainnya.

Ada lebih dari 300 suku (prediksi) yang mendiami kawasan nusantara ini. Sebut saja suku Batak, Suku Jawa, suku Nias, Mentawai, Minang, Madura, Toraja, minahasa dll. Dalam lingkup provinsi Bengkulu, suku – suku yang ada antara lain suku serawai, suku Rejang, suku lembak, Melayu Bengkulu serta suku – suku pendatang seperti Minang, Jawa, Batak, Bugis dll. Suku – suku ini banyak yang telah berasimilasi dengan suku – suku lainnya baik melalui perkawinan campuran atau melalui interaksi dalam tingkat RT dan RW. Sehingga tidak hanya mempengaruhi faktor bahasa saja namun juga mempengaruhi faktor budaya.