Rabu, 01 Juli 2015

Teladan Seorang Ibu

 Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Anak adalah Anugrah dari Alloh swt yang merupakan amanat yang luar biasa. Ia merupakan anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab orang tua sejak dia dalam kandungan sampai dalam batas usia tertentu.

Pada umumnya, dari pengamatan fakta di lapangan, sampai usia lima belas tahun atau sebelum dewasa, anak masih sangat sulit menentukan pilihan. Khususnya dalam persoalan-persoalan yang cukup sulit menyangkut hidupnya, termasuk dalam memilih dan menjaga kefitrohan agamanya sejak kecil. Oleh karena itu, hendaknya orang tua mampu mengasuh, mengasah, dan mendidiknya dengan baik khususnya menyangkut kefitrohan agamanya.

Ada sebuah teladan menarik yang bisa kita ambil pelajaran dari sebuah hadis Rosululloh saw.

Shahih Muslim 4531: Telah menceritakan kepada kami Anas dia berkata; Pada suatu hari saya bersama ibuku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ibuku menyelimutiku dengan separuh kerudungnya dan separuhnya lagi untuk menyelendangi saya.Ibuku berkata; 'Ya Rasulullah, inilah Unais (panggilan Anas ketika masih kecil), putra saya. Saya ajak ia kemari agar kelak membantu engkau. OIeh karena itu, doakanlah untuknya! Kemudian Rasulullah berdoa untuk Anas; "Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya!"Di kemudian hari Anas berkata; Demi Allah, harta saya sekarang sungguh banyak sekali, anak dan cucu saya kini telah mencapai seratus orang lebih."

Pelajaran berharga dari hadist di atas adalah “Sungguh ibu dan orang tua seperti inilah yang cerdas.Ia sudah menanamkan nilai-nilai keimanan sejak dini pada keturunannya.”

Anak ketika kecil ibarat pohon yang masih kecil, masih mudah dibentuk, diarahkan, dan didik dengan pendidikan yang baik. Khususnya menyangkut persoalan besar yang menyangkut jalan keselamatannya di dunia dan di akhirat, yaitu persoalan agama.


Sebuah buku menulis, "Eropa mengalami penyakit aneh-aneh seperti gay, lesbian dan homoseksual karena masyarakatnya meninggalkan institusi agama beserta normanya."

Mungkin, data ini sudah relevan di Eropa dan baru-baru ini di Amerika. Bisa jadi akan menggejala di Asia.

Satu yang mesti diingat, pesan salah seorang ulama klasik. Perkuat institusi keluarga dan agama. Maka peradaban manusia akan kokoh dari penyakit aneh-aneh
 
Semoga di bulan suci ramadhon ini Alloh memperbaiki agama kita yang merupakan benteng pertahanan dan jalan keselamatan kita dalam meniti kehidupan yang sementara ini menuju akhirat yang abadi.

Bengkulu, 14 Ramadhan 1436 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.