Dunia telah memasuki suatu masa dimana banyak pekerjaan bisa
dilakukan oleh robot. Sistem otomatisasi ini jelas mengancam jutaan lapangan
pekerjaan yang selama ini diisi manusia.
Sebagai orang tua, pemerhati pendidikan tentu kita
menghawatirkan keberlangsungan generasi SDM kita di masa depan.
Jika saat ini kita sering merisaukan banjirnya tenaga asing
yang membanjiri Indonesia, bagaimana jika di masa depan persaingan itu tidak
hanya dengan manusia tapi dengan robot.
Saat mengisi Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh
Sekolah Pascasarjana (SPs) UHAMKA. Ada satu pertanyaan menarik yang ditanyakan
oleh peserta. Seandainya Robot bisa mengantikan aktivitas manusia, apa yang
harus dilakukan agar peran manusia tidak tergantikanoleh Robot?
Anehnya manusia yang menciptakan robot ingin menjadikan
robotnya seperti manusia, tapi manusia tanpa sadar berubah layaknya robot.
Pendidikan tinggi saja tidak cukup, manusia yang berkerja
dengan usaha sendiri dan lebih mengedepankan inspirasi diprediksi lebih mampu
bertahan dari gempuran tenaga kerja robot. Selain itu, menjadi pribadi yang
unik, kreatif, dan orisinil akan membantu manusia.
Pesan untuk generasi di masa depan agar menemukan playing
field nya, know where to compete, mengetahui ia terbaik di bidang apa dan raih
hasil terbaik dari pertandingan yang kita merasa bisa menaklukkan.
Kapan kita bisa menemukannya? Nah itu lah pentingnya bergaul,
berani mencoba hal baru, diskusi dengan kawan dan mau memeulai sebuah rencana.
Dalam video kali ini, ada satu kata kunci yang merupakan
kekuatan manusia dan tidak dimiliki oleh robot. Apa itu? Simak penjelasan selengkapnya.
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.